Diduga Mabuk dan Serang Penumpang Kereta, Pejabat Senior Kementerian Keuangan Ditangkap
JAKARTA - Seorang pejabat senior Kementerian Keuangan ditangkap, lantaran diduga mabuk dan melakukan penyerangan saat berada di transportasi umum pada Hari Jumat.
Sumber investigasi mengatakan, pria tersebut diduga memukul dan menendang sesama penumpang layanan kereta. Insiden tersebut dikatakan terjadi saat kereta tengah melaju.
Belakangan, pejabat itu diketahui bernama Heihachiro Ono (56), Deputi Wakil Menteri Keuangan untuk Perencanaan Kebijakan dan Koordinasi Jepang. Ia menyangkal mengingat kejadian itu. Sementara, tidak jelas apakah korbannya terluka atau tidak.
Insiden itu terjadi saat kereta melaju di Jalur Tokyu Denentoshi yang menghubungkan Stasiun Shibuya di Tokyo dan Stasiun Chuo-Rinkan di Prefektur Kanagawa yang berdekatan.
Ono diketahui ditangkap di dekat gerbang tiket di Stasiun Sakura-Shimmachi di Tokyo oleh petugas yang menanggapi panggilan darurat, kata sumber tersebut, melansir Kyodo News 20 Mei.
Setelah bergabung dengan kementerian pada tahun 1989, Ono menduduki berbagai jabatan penting, direktur Biro Anggaran, yang dipandang oleh beberapa orang di kementerian sebagai batu loncatan untuk wakil menteri keuangan, jabatan birokrasi tertinggi kementerian.
Baca juga:
- Akui Bersalah Tembak Warga Sipil Ukraina: Komandan Unit Tank Rusia Dijerat Hukuman Seumur Hidup, Minta Maaf ke Keluarga
- Sekutu Ingin Bekali Ukraina dengan Rudal Harpoon untuk Tembus Blokade Laut, Tapi Khawatir Pembalasan Rusia
- Gagal di Medan Perang Ukraina hingga Kapal Perangnya Ditenggelamkan, Presiden Putin Pecat Sejumlah Jenderal Senior Rusia
- Ejek Klaim Laser Rusia yang Mampu Lumpuhkan Drone Sejauh 5Km dalam Lima Detik, Presiden Zelensky: Senjata Ajaib
Ono sendiri menduduki jabatannya saat ini pada Juli tahun lalu, mengambil alih koordinasi kebijakan dengan Bank of Japan.
Terkait hal ini, Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno menahan diri untuk tidak mengomentari kasus tersebut pada konferensi pers Hari Jumat. Sementara, Kementerian Keuangan mengatakan itu "mengkonfirmasi fakta."