Meta Hapus Konten Kekerasan dan Hasutan Dua Kali Lipat Lebih Banyak di Q1 2022
JAKARTA - Media sosial milik Meta, salah satunya Facebook kerap dipenuhi dengan konten kekerasan. Tak ayal, selama kuartal pertama (Q1) 2022, terdapat jumlah konten yang dihapus sebanyak dua kali lipat.
Menurut laporan yang dibagikan perusahaan, pada Q1 2022, Meta menghapus 21,7 juta konten karena melanggar aturannya seputar kekerasan dan hasutan kekerasan, angka itu meningkat dari 12,4 juta pada kuartal sebelumnya.
Terdapat pula 1,8 miliar konten spam, yang merupakan peningkatan dari 1,2 miliar pada Q4 2021, karena tindakan pada sejumlah kecil pengguna yang melanggar.
Penghapusan juga terjadi untuk kuartal ini di Instagram, tetapi hanya sedikit. Di mana Meta menghapus 2,7 juta postingan karena melanggar aturannya seputar kekerasan, naik dari 2,6 juta selama Q4 2021.
Dalam laporan tersebut, Meta mengaitkan peningkatan penghapusan konten dengan adanya perluasan teknologi deteksi proaktif. Lebih dari 98 persen postingan telah dihapus lebih dahulu sebelum pengguna melaporkannya.
"Selama bertahun-tahun kami telah berinvestasi dalam membangun teknologi untuk meningkatkan cara kami mendeteksi konten yang melanggar. Dengan kemajuan ini, kami tahu bahwa kami akan membuat kesalahan, jadi di sepanjang jalan ini juga sama pentingnya untuk berinvestasi dalam menyempurnakan kebijakan kami, penegakan kami, dan alat yang kami berikan kepada pengguna," ungkap Meta dalam laman resminya yang dikutip VOI, Rabu, 18 Mei.
Laporan itu muncul pada saat Meta menghadapi pengawasan untuk waktu responsnya setelah penembakan massal baru-baru ini di Buffalo, New York, Amerika Serikat (AS).
Rekaman langsung dari penembakan menyebar di Facebook dan platform lain, tetapi perusahaan lambat untuk menghapus semuanya. Satu salinan yang diposting ke Facebook dibagikan lebih dari 46.000 kali sebelum dihapus lebih dari sembilan jam.
Baca juga:
“Salah satu tantangan yang kami lihat melalui acara seperti ini adalah orang-orang membuat konten baru, versi baru, tautan eksternal baru untuk mencoba menghindari kebijakan kami [dan] menghindari penegakan kami,” ujar VP of Integrity Meta, Guy Rosen.
“Seperti dalam insiden apa pun, kami akan terus belajar untuk menyempurnakan proses kami, menyempurnakan sistem kami untuk memastikan bahwa kami dapat mendeteksi bahwa kami dapat menghapus konten yang melanggar lebih cepat di masa mendatang," sambungnya.
Namun, dilansir dari Engadget, Meta juga membagikan statistik terbaru seputar konten yang salah dihapus. Untuk konten kekerasan, perusahaan mengatakan akhirnya memulihkan 756.000 postingan Facebook yang diajukan banding setelah awalnya dihapus.
Raksasa media sosial tersebut juga menyatakan saat ini sedang bekerja untuk mengembangkan pengukuran yang kuat di sekitar kesalahan, tetapi tidak menjelaskan apa yang akan diukur di luar pemulihan konten yang diajukan.