Presiden UEA Sheikh Khalifa Wafat: Pemimpin Mesir hingga Mantan PM Lebanon Sampaikan Duka Cita

JAKARTA - Sejumlah pemimpin dunia menyampaikan duka cita atas wafatnya Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan, yang juga penguasa Abu Dhabi pada Hari Jumat.

Kementerian Urusan Kepresidenan mengumumkan kematian Sheikh Khalifa pada hari Jumat di usia 73 tahun. Pemerintah mengumumkan masa berkabung 40 hari untuk Presiden, yang memimpin UEA sejak meninggalnya Bapak Pendiri Sheikh Zayed pada tahun 2004.

Presiden Mesir Abdel Fattah El Sisi mengungkapkan kesedihan dan duka yang mendalam atas meninggalnya Sheikh Khalifa.

"Saya berduka dengan kesedihan dan kesedihan yang tulus seorang pria yang paling berharga, dan salah satu pemimpin terbesar, Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan, Presiden UEA, yang meninggal setelah perjalanan panjang memberi," katanya dalam sebuah pernyataan di akun media sosial resminya, mengutip The National News 13 Mei.

"Dia telah memberikan banyak untuk negara dan bangsanya, sehingga UEA menjadi model pembangunan dan modernitas di kawasan kita dan dunia," sambung Presiden El Sisi.

Sementara itu, Perdana Menteri Irak Mustafa Al Kadhimi juga menyampaikan belasungkawa, dengan mengatakan "kami yakin bahwa jalan perintis yang diambil mendiang orang besar, akan berlanjut dengan upaya kepemimpinan dan rakyat negaranya".

Sheikh Khalifa meninggal setelah "kehidupan yang penuh memberi dan memberi dalam pelayanan rakyatnya, tanah airnya dan bangsa Arab dan Islam", Sekretaris Jenderal GCC Nayef Al Hajraf mengatakan dalam sebuah pesan kepada para pemimpin dan rakyat Emirat.

"Kami memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa mendoakannya dan belasungkawa kepada kepemimpinan serta rakyat Uni Emirat Arab dan seluruh bangsa Arab, semoga Tuhan merahmati Presiden Negara, Sheikh Khalifa bin Zayed, dan menempatkannya di surganya yang luas," tulis Menteri Dalam Negeri Lebanon Bassam Mawlali di Twitter.

"Hari ini, bangsa Arab kehilangan salah satu orang yang paling menonjol, mendiang Presiden Uni Emirat Arab," kata mantan Perdana Menteri Lebanon Saad Hariri.

Otoritas Oman juga menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Sheikh Khalifa dalam unggahan di Twitter.

"Selamat jalan, Yang Mulia Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan ke Taman Keabadian," tulis Otoritas Oman.

Diberitakan sebelumnya, kabar duka datang dari Uni Emirat Arab (UEA), Presiden Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan yang juga Penguasa Abu Dhabi, meninggal dunia pada Hari Jumat 13 Mei, Kementerian Urusan Kepresidenan mengumumkan.

"Kementerian Urusan Kepresidenan berbela sungkawa kepada rakyat UEA, bangsa Arab dan Islam dan dunia atas berpulangnya Yang Mulia Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan, Presiden UEA," bunyi pernyataan kantor berita negara Wam, seperti melansir Khaleej Times 13 Mei.

Lahir pada 7 September tahun 1948, Sheikh Khalifa adalah Presiden kedua UEA dan Penguasa ke-16 Emirat Abu Dhabi. Dia adalah putra tertua Syekh Zayed bil Sultan Al Nahyan.

Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan menjabat sebagai presiden UEA dan Penguasa Abu Dhabi sejak 3 November 2004. Dia terpilih untuk menggantikan ayahnya yang menjabat sebagai presiden pertama UEA, sejak persatuan pada tahun 1971 hingga dia meninggal pada 2 November 2004.