Kabar Duka, Presiden UEA Sheikh Khalifa Wafat dalam Usia 73 Tahun

JAKARTA - Kabar duka datang dari Uni Emirat Arab (UEA), Presiden UEA dan Penguasa Abu Dhabi Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan meninggal dunia pada Hari Jumat 13 Mei, Kementerian Urusan Kepresidenan mengumumkan.

"Kementerian Urusan Kepresidenan berbela sungkawa kepada rakyat UEA, bangsa Arab dan Islam dan dunia atas berpulangnya Yang Mulia Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan, Presiden UEA," bunyi pernyataan kantor berita negara Wam, seperti melansir Khaleej Times 13 Mei.

Lahir pada 7 September tahun 1948, Sheikh Khalifa adalah Presiden kedua UEA dan Penguasa ke-16 Emirat Abu Dhabi. Dia adalah putra tertua Syekh Zayed bil Sultan Al Nahyan.

Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan menjabat sebagai presiden UEA dan Penguasa Abu Dhabi sejak 3 November 2004. Dia terpilih untuk menggantikan ayahnya yang menjabat sebagai presiden pertama UEA, sejak persatuan pada tahun 1971 hingga dia meninggal pada 2 November 2004.

Sejak menjadi presiden UEA, Sheikh Khalifa telah memimpin restrukturisasi besar-besaran baik dari Pemerintah Federal maupun pemerintah Abu Dhabi. Di bawah pemerintahannya, UEA telah menyaksikan perkembangan yang dipercepat, memastikan kehidupan yang layak bagi orang-orang yang menyebut negara itu sebagai rumah.

Setelah terpilih sebagai Presiden, Sheikh Khalifa meluncurkan rencana strategis pertamanya bagi pemerintah UEA untuk mencapai pembangunan yang seimbang dan berkelanjutan, menempatkan kesejahteraan warga dan penduduk UEA sebagai inti.

Tujuan utamanya sebagai presiden UEA adalah untuk melanjutkan jalan yang ditetapkan oleh ayahnya Sheikh Zayed, yang warisannya, katanya, "akan terus menjadi mercusuar yang membimbing kita ke masa depan, masa depan yang makmur di mana keamanan dan stabilitas akan berkuasa."

Sheikh Khalifa mengarahkan pengembangan sektor minyak dan gas dan industri hilir yang telah berhasil berkontribusi pada diversifikasi ekonomi negara. Dia melakukan tur ekstensif di seluruh UEA untuk mempelajari kebutuhan Emirat Utara, di mana dia memberikan instruksi untuk membangun sejumlah proyek yang berkaitan dengan perumahan, pendidikan hingga layanan sosial.

Selain itu, ia meluncurkan inisiatif untuk mengembangkan sistem nominasi untuk anggota Dewan Nasional Federal, yang dipandang sebagai langkah pertama menuju pembentukan pemilihan langsung di UEA.