Dikepung Pasukan Rusia di Pabrik Baja Mariupol, Komandan Angkatan Laut Ukraina Minta Tolong Elon Musk
JAKARTA - Seorang komandan pasukan yang bersembunyi di pabrik baja yang dikepung oleh pasukan Rusia di Kota Mariupol, Ukraina, telah meminta miliarder SpaceX Elon Musk untuk membantu mengevakuasi mereka.
Banyak warga sipil diselamatkan dari pabrik baja Azovstal yang luas pekan lalu di bawah kesepakatan dengan Rusia, tetapi tidak ada kesepakatan yang dicapai dengan Moskow untuk mengizinkan ratusan tentara, beberapa di antaranya terluka, setelah berminggu-minggu pengeboman.
"@elonmusk orang mengatakan Anda datang dari planet lain untuk mengajar orang untuk percaya pada hal yang mustahil. Planet kita bersebelahan, karena saya tinggal di mana hampir tidak mungkin untuk bertahan hidup," tulis komandan angkatan laut Serhiy Volina di Twitter, melansir Reuters 13 Mei.
"Bantu kami keluar dari Azovstal ke negara penengah. Jika bukan kamu, lalu siapa? Beri aku petunjuk," lanjutnya.
Musk, orang terkaya di dunia, memiliki perusahaan roket SpaceX dan pembuat mobil listrik Tesla, dan berencana untuk membeli Twitter. Tidak segera jelas apakah Musk telah melihat tweet Volina.
Sementara itu, pejabat Ukraina mengatakan ada sekitar 1.000 pejuang bertahan di banyak terowongan bawah tanah Azovstal. Ratusan di antaranya terluka parah dan membutuhkan evakuasi segera. Pabrik itu berada di bawah serangan berat Rusia. Baca selengkapnya
Baca juga:
- Cat Merah Berceceran di Pintu Masuk Kedubes Rusia, Moskow Tuntut Permintaan Maaf Resmi Polandia
- Bukan Cuma Disiram Cat, Diplomat Rusia Juga Ditolak Asuransi hingga Tukang Cukur di Eropa, Menlu Lavrov: Serangan Terhadap Kami
- PBB Terima 'Informasi yang Dapat Dipercaya' Mengenai Penyiksaan Tahanan Perang Rusia oleh Pasukan Ukraina
- Pasukan Rusia Tidak Siap untuk Perangi Ukraina, Mantan Tentara Bayaran Wagner Group: Terkejut Hadapi Militer Sungguhan, Bukan Milisi
Pada Bulan Februari, ketika internet Ukraina terganggu setelah invasi Rusia, Musk menanggapi tweet seorang pejabat pemerintah Ukraina yang mencari bantuan.
Ketika itu, Musk mengatakan layanan broadband satelit Starlink SpaceX tersedia di Ukraina dan SpaceX mengirim lebih banyak terminal ke negara itu.