BPKP Telusuri Potensi Kerugian Negara dari Pengadaan Alat Poltekkes Mataram
MATARAM - Auditor Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Nusa Tenggara Barat (NTB) menelusuri potensi kerugian negara dalam kasus dugaan korupsi pengadaan alat bantu belajar mengajar (ABBM) di Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Mataram.
Koordinator Pengawasan Bidang Investigasi BPKP NTB Tukirin mengatakan tim audit menelusuri potensi kerugian dengan meminta klarifikasi secara berantai kepada para pihak yang terlibat.
"Karena untuk melihat potensi kerugian itu maka kita lakukan klarifikasi dan ini (permintaan klarifikasi) masih berjalan," kata Tukirin dilansir Antara, Kamis, 12 Mei.
Meskipun enggan menyebutkan siapa saja yang masuk dalam daftar klarifikasi berantai tersebut, Tukirin memastikan pihaknya juga sudah mengecek kondisi sarana belajar mengajar tersebut.
Hasil sementara, tim audit menemukan banyak jenis ABBM di Poltekkes Mataram yang tercatat dalam proyek pengadaan Kementerian Kesehatan Tahun Anggaran 2017.
"Banyaklah, tidak bisa disebutkan. Tunggu hasil audit saja, biar nanti dari penyidik kepolisian yang sampaikan," ucapnya.
Baca juga:
Pengadaan ABBM itu bersumber dari APBN Tahun 2017 dengan anggaran sebesar Rp27 miliar dan telah direvisi menjadi Rp19 miliar.
Pembelian item barang ABBM dilakukan melalui e-Katalog. Namun ada juga secara langsung melalui sistem tender dan dimenangkan oleh tujuh penyedia item alat dan 11 distributor.
Salah satu item yang dibeli adalah boneka manekin. Alat tersebut digunakan untuk menunjang praktik di jurusan keperawatan, kebidanan, gizi, dan analis kesehatan.