Akademisi Nilai Sikap Sadar Bencana Harus Terus Dikembangkan

PURWOKERTO - Akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Dr. Indra Permanajati mengingatkan bahwa sikap sadar bencana harus terus dikembangkan di tengah masyarakat guna mendukung program mitigasi kebencanaan.

"Sikap sadar bencana harus terus dikembangkan, agar masyarakat selalu siap terhadap kemungkinan bencana yang mungkin bisa terjadi," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa 10 Mei.

Koordinator bidang geologi pada Pusat Mitigasi (Pusmit) Unsoed itu menjelaskan sikap sadar bencana bertujuan untuk mendorong peningkatan kemampuan masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya pengurangan risiko bencana serta menyelamatkan diri dari kejadian bencana.

"Masyarakat didorong untuk memiliki kemampuan atau keterampilan untuk menyelamatkan diri dari bencana. Sikap ini juga mendorong kesiagaan yang diperlukan ketika ada bencana yang terjadi jadi diharapkan masyarakat sudah punya cara yang tepat dan standar untuk menyelamatkan diri," katanya dikutip Antara.

Indra menjelaskan, penekanan keselamatan diri adalah pada kemampuan personal sehingga harus dipastikan setiap orang mampu melaksanakan pengamanan diri.

"Bagi masyarakat yang sudah lanjut usia atau anak-anak, juga harus sudah dipersiapkan siapa yang akan membantu kalau terjadi bencana. Kemampuan dalam kesiapsiagaan merupakan mitigasi yang sangat efektif namun berpengaruh besar terhadap keberhasilan dalam melakukan upaya pengurangan risiko bencana," katanya.

Dia juga menambahkan, yang perlu menjadi perhatian adalah bagaimana mendorong masyarakat untuk sadar akan potensi bencana dan usaha untuk mencegahnya.

"Dengan demikian, masyarakat tidak hanya dibekali kemampuan mengamankan diri atau siap siaga, tetapi sebenarnya yang tidak kalah penting adalah bagaimana masyarakat sadar akan potensi bencana dan usaha untuk mencegahnya," katanya.

Dia mencontohkan sikap yang perlu dibangun adalah dengan tidak membuang sampah sembarangan, tidak menebang pohon sembarangan, tidak membangun rumah pada daerah yang rawan longsor.

"Itu merupakan contoh sikap-sikap sederhana yang menghindarkan masyarakat dari bencana ke depan. Hal ini perlu dimaksimalkan. Sikap-sikap kita yang kadang mengabaikan bahaya, seharusnya dikurangi atau kalau bisa dihindari," katanya.

Menurutnya, bila masing-masing individu mengembangkan sikap sadar bencana maka akan menjadi budaya dan gaya hidup di tengah masyarakat.

"Salah satu upaya yang perlu dilakukan pemerintah agar menumbuhkan sikap sadar bencana maka perlu melakukan sosialisasi yang intensif dan perlu juga memberikan contoh kejadian yang sudah terjadi sebelumnya, supaya masyarakat percaya dan pada akhirnya tumbuh sikap sadar bencana," katanya.