Waspada Potensi Kekeringan dan Kebakaran di Musim Kemarau
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta masyarakat mewaspadai adanya potensi kekeringan hingga kebakaran hutan dan lahan yang terjadi selama musim kemarau saat ini.
Hal ini merujuk pada peringatan dini Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika terkait awal fase musim kemarau yang mulai melanda sebagian wilayah di Tanah Air pada bulan Mei.
"Awal musim kemarau itu ditandai dengan adanya fenomena suhu udara terik yang terjadi pada siang hari, yang dipicu oleh posisi semu matahari yang berada di wilayah utara garis ekuator," kata Plt. Kapusdatinkom Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya, Selasa, 10 Mei.
Fenomena ini, kata dia, juga diikuti dengan adanya pertumbuhan awan dan fenomena hujan yang akan sangat berkurang, sehingga cuaca cerah pada pagi menjelang siang akan cukup mendominasi.
"Menyikapi adanya informasi awal musim kemarau yang akan didominasi dengan hari tanpa hujan (HTH) di beberapa wilayah di Tanah Air, maka BNPB mengimbau kepada seluruh pemangku kebijakan di daerah agar meningkatkan kewaspadaan terkait adanya potensi bencana kekeringan maupun kebakaran hutan dan lahan," jelas Abdul Muhari.
Baca juga:
- Masuk Musim Kemarau, BMKG Imbau Masyarakat Waspadai Suhu Panas Hingga Pertengahan Mei
- Puncak Musim Kemarau di Sulut Diperkirakan Bergeser ke September
- BMKG: Masuki Musim Kemarau Suhu Jabodetabek 34 Derajat dan Lampung Paling Tinggi dengan 36 Derajat
- Hadapi Musim Kemarau, BPBD NTT Imbau Petani Tanam Tanaman Holtikultura yang Tidak Boros Air
Abdul Muhari menuturkan, masyarakat bisa melakukan sejumlah upaya mitigasi atas potensi bencana ini seperti rehabilitasi jaringan irigasi, pembangunan waduk dan penampungan air, pemeliharaan konservasi lahan dan air serta sosialisasi kepada masyarakat untuk menghemat air agar dilakukan sedini mungkin.
"Di samping itu, seluruh komponen di daerah harus bersama-sama untuk melakukan upaya pencegahan terjadinya kebakaran hutan dan lahan dengan cara patroli rutin, mengawasi titik rawan kebakaran, segera melakukan pemadaman api ketika ditemukan titik api hingga benar-benar padam, membuat penampungan air, tidak membuang puntung rokok sembarangan dan tidak sengaja atau sembarangan membakar," imbuhnya.