Elon Musk Berada di Atas Angin untuk Membuat Kesepakatan Harga Saham Twitter yang Lebih Rendah
JAKARTA - Hindenburg Research memperingatkan pada Senin, 9 Mei bahwa tawaran sebesar 44 miliar dolar AS (Rp636,6 triliun) dari Elon Musk untuk menjadikan Twitter Inc perusahaan privat dapat dihargai lebih rendah jika orang terkaya di dunia keluar dari kesepakatan tersebut.
"Musk memegang semua kartu di sini," kata Hindenburg, yang memiliki posisi short di Twitter, dalam sebuah laporan. "Jika tawaran Elon Musk untuk Twitter menghilang besok, ekuitas Twitter akan turun 50% dari level saat ini. Akibatnya, kami melihat risiko signifikan bahwa kesepakatan itu akan dihargai lebih rendah."
Saham platform media sosial itu telah turun sebanyak 4% di tengah penurunan pasar yang lebih luas dan menyentuh harga 47,76 dolar AS per saham. Ini adalah level terendah sejak Musk membuat penawaran 54,20 per saham pada bulan April. Elon kala itu menyebutnya "terbaik dan final". Sementara Twitter menolak berkomentar.
"Menarik. Jangan lupa untuk melihat sisi terang kehidupan kadang-kadang!" tulis Musk dalam cuitannya untuk menanggapi hal itu. Hindenburg Research mengatakan mereka mengharapkan pemegang saham Tesla ini akan berterima kasih padanya jika kesepakatan dilakukan dengan "harga yang lebih masuk akal".
Hindenburg mengatakan kesepakatan itu telah melihat sejumlah perkembangan, dari pembiayaan hingga persetujuan dewan, yang dapat melemahkan posisi Twitter.
Baca juga:
"Kami mendukung upaya Musk untuk menjadikan Twitter perusahaan privat dan melihat peluang signifikan kesepakatan itu akan ditutup dengan harga lebih rendah," kata Hindenburg.
Hindenburg Research mengatakan kepala eksekutif Tesla Inc ini dapat membatalkan kesepakatan dan membayar biaya perpisahan 1 miliar dolar AS dan kemudian memiliki pengaruh luar biasa untuk menegosiasikan ulang jika dia mau.
Bulan lalu, Twitter mendapatkan kesepakatan tunai 44 miliar dolar AS untuk menjual perusahaan kepada Musk, yang menerima lebih dari 7 miliar dolar AS dana dari investor terkenal, termasuk co-founder Oracle Larry Ellison dan Sequoia Capital.
Angelo Zino, analis di CFRA Research, mengatakan ada kemungkinan besar bahwa kesepakatan akan ditutup pada harga penawaran yang disebutkan, kecuali jika Musk berubah pikiran.