Beijing Bebaskan Sewa Tempat Usaha 6 Bulan Bagi Pelaku UMKM

JAKARTA - Otoritas Distrik Chaoyang, Beijing, China, mengurangi atau membebaskan biaya tempat usaha bagi penyedia layanan jasa dan perdagangan berskala mikro, kecil, dan menengah selama enam bulan.

Hal ini merupakan upaya meringankan beban mereka di tengah penguncian wilayah (lockdown) parsial.

Pembebasan biaya tersebut hanya berlaku bagi penyewa tempat yang dikelola oleh negara. "Bagi pemilik tempat yang bukan perusahaan milik negara dianjurkan untuk mengurangi atau membebaskan biaya sewa selama lockdown parsial," demikian pengumuman otoritas Distrik Choayang dilansir dari Antara, Senin, 9 Mei.

Kebijakan tersebut sebagai upaya agar warga di distrik terluas dan paling banyak dihuni warga negara asing itu bekerja dari rumah.

Otoritas kota setempat juga menanggung asuransi para pekerja sektor UMKM yang berhenti berproduksi sebesar 100 yuan atau sekitar Rp216 ribu per orang setiap hari hingga maksimal 21 hari.

Sejumlah tempat usaha, seperti restoran, pusat olahraga dan kebugaran, tempat perawatan tubuh, karaoke, kafe, bar, bioskop, perpustakaan, galeri seni, dan museum di Distrik Chaoyang ditutup sementara.

Chaoyang menjadi distrik yang terkena dampak terparah gelombang terbaru COVID-19. Dalam kurun waktu lebih dari sepekan, Kota Beijing melaporkan 137 kasus positif COVID-19.

Beberapa kawasan, termasuk pusat perkantoran dan bisnis juga telah di-lockdown hampir tiga pekan terakhir.

Warga Beijing pun juga diwajibkan melakukan tes PCR yang digelar secara massal. Semula tes PCR hanya diwajibkan sepekan dua kali, lalu ditingkatkan menjadi dua hari sekali, dan saat ini setiap hari.

Selain di areal permukiman padat penduduk, tes PCR juga bisa dilakukan secara mandiri berbayar yang tersebar di berbagai lokasi.

Kedutaan Besar RI di Beijing juga setiap hari mendatangkan petugas kesehatan lokal untuk mengambil sampel dari kalangan staf KBRI dan keluarganya.