Hepatitis Anak Misterius Belum Diketahui Penyebabnya, Dinkes Purbalingga Minta Warga Waspada
PURBALINGGA - Hepatitis anak misterius yang kasusnya terdapat di sejumlah wilayah Indonesia belum diketahui penyebabnya. Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah mengajak seluruh warga waspada.
"Kami mengajak masyarakat Kabupaten Purbalingga untuk mewaspadai penyakit hepatitis akut," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga dr. Jusi Febrianto ketika dihubungi dari Purwokerto, dikutip dari Antara, Senin 9 Mei.
Jusi menjelaskan pihaknya akan segera menyosialisasikan secara rinci mengenai penyakit hepatitis akut ini kepada seluruh masyarakat.
"Kami juga terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah terkait dengan penyakit ini, sejauh ini imbauan dari Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah adalah perlu meningkatkan kewaspadaan namun tidak perlu panik," tuturnya.
Baca juga:
Dia menambahkan bahwa selain melakukan sosialisasi pihaknya juga akan mempersiapkan fasilitas kesehatan yang ada di wilayah setempat.
"Fasilitas kesehatan sedang kami persiapkan terkait dengan penanganan penyakit ini," ujarnya.
Sementara itu, pihaknya juga mengingatkan masyarakat untuk segera mendatangi fasilitas kesehatan jika menemukan gejala awal seperti mual, muntah, diare berat dan demam ringan.
"Sementara gejala lanjut antara lain air kencing berwarna pekat seperti teh dan BAB berwarna putih pucat," katanya.
Selain itu, warna mata dan kulit yang menguning, gangguan pembekuan darah, kejang dan kesadaran menurun.
Dia mengingatkan masyarakat untuk segera memeriksakan diri jika mendapati gejala awal serta tidak menunggu hingga muncul gejala lanjutan.
"Untuk mencegah penyakit ini maka masyarakat bisa melakukan pola hidup bersih sehat seperti rutin cuci tangan dengan sabun, pastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih, tidak bergantian alat makan dengan orang lain dan menghindari kontak dengan orang sakit," katanya.
Selain itu, kata dia, masyarakat juga perlu menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitarnya.
"Masyarakat juga dapat melakukan upaya lain seperti mengurangi mobilitas, menggunakan masker jika bepergian, menjaga jarak dengan orang lain, serta menghindari keramaian atau kerumunan," tandasnya.