Dunia Bakal Pastikan Kekalahan Presiden Putin di Ukraina, PM Kanada: Dia Pikir Bakal Menang
JAKARTA - Dunia akan melakukan segala kemungkinan untuk memastikan Presiden Rusia Vladimir Putin kalah perang di Ukraina, termasuk membuat Moskow di bawah sanksi selama bertahun-tahun, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan Minggu malam.
"Apa yang perlu dipahami (Presiden) Putin adalah, Barat benar-benar bertekad dan memutuskan untuk menentang apa yang dia lakukan," jelas PM Trudeau kepada Reuters dalam sebuah wawancara, seperti dikutip 9 Mei.
"Perang ilegalnya, eskalasinya, penyeberangan garis merahnya dengan memilih untuk menginvasi Ukraina lebih jauh, berarti kita akan melakukan semua yang kita bisa sebagai dunia untuk memastikan bahwa dia kalah," lanjutnya.
Berbicara di sela-sela kunjungan mendadak ke Ukraina untuk berbicara dengan Presiden Volodymyr Zelensky, yang dia sebut sebagai teman, PM Trudeau mengatakan Presiden Putin membuat kesalahan besar.
"Dia melakukan kekejaman terhadap warga sipil, dan itu semua adalah sesuatu yang dia lakukan karena dia pikir dia bisa menang. Tapi dia hanya bisa kalah," kata PM Trudeau, ketika ditanya apa yang akan dia katakan kepada Presiden Putin pada malam peringatan Rusia atas kekalahan Nazi.
Diketahui, Jerman dalam Perang Dunia Kedua, yang disebut Moskow sebagai Perang Patriotik Hebat tahun 1941-45.
Pada Hari Minggu, Eropa memperingati 77 tahun penyerahan Nazi. Rusia merayakan kemenangan pada 9 Mei. Penyerahan tanpa syarat Nazi Jerman mulai berlaku pada pukul 11:01 malam pada 8 Mei 1945, atau sudah memasuki 9 Mei di Moskow.
PM Trudeau juga menggemakan pernyataan dari Kelompok Tujuh (G7) yang dikeluarkan sebelumnya pada Hari Minggu, menyusul panggilan video para pemimpin G7 dengan Zelinskiy, tentang bagaimana "tindakan Putin mempermalukan Rusia dan pengorbanan bersejarah rakyatnya" selama Perang Dunia Kedua.
"Terus terang, pada Hari Kemenangan di Eropa, ketika kita semua merayakan kemenangan atas fasisme beberapa dekade yang lalu," tukas PMTrudeau, "Vladimir Putin mempermalukan ingatan jutaan orang Rusia yang berjuang dan mati dalam perjuangan untuk kebebasan dan perang melawan fasisme."
Presiden Putin, pemimpin tertinggi Rusia sejak 1999 yang akan memimpin perayaan ulang tahun pada Senin, dalam beberapa tahun terakhir telah menggunakan Hari Kemenangan untuk menusuk Barat dari sebuah penghormatan di Lapangan Merah sebelum parade pasukan, tank, roket, dan rudal balistik antarbenua.
Baca juga:
- Pakai Kalung Rantai Emas Senilai Rp1 Miliar, Penumpang Pesawat Ini Langsung Diperiksa Petugas Bandara
- Gabung Kontraktor Militer Swasta, Mantan Marinir AS Tewas dalam Pertempuran di Ukraina
- Idulfitri 2022: Arab Saudi Imbau Warganya untuk Melihat Bulan Sabit pada Sabtu Malam
- Desak Israel Hentikan Penembakan di Suriah, Rusia: Melanggar Hukum Internasional dan Tidak Dapat Diterima
Sebelumnya, PM Trudeau mengatakan Kanada akan menyediakan senjata dan peralatan baru untuk Ukraina, serta bakal membuka kembali kedutaan besarnya di Kyiv, ibu kota negara itu.
Ditambahkan PM Trudeau, semua negara yang telah memberlakukan sanksi terhadap Moskow, yang telah sangat merugikan ekonomi Rusia, bertekad untuk mempertahankannya selama diperlukan, bahkan selama bertahun-tahun.
"Vladimir Putin tidak dapat mengubah stabilitas dan pertumbuhan dan kemakmuran dunia selama lebih dari 70 tahun dan berharap untuk terus mendapat manfaat dari stabilitas, pertumbuhan dan kemakmuran itu," tandasnya.