Rupiah Senin Dibuka Menguat, Efek PSBB Transisi Jilid II?
JAKARTA - Nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka menguat pada perdagangan awal pekan ini. Rupiah dibuka menguat 15 poin ke level Rp14.685 per dolar Amerika Serikat (AS).
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, hari ini rupiah mungkin akan mendapatkan tekanan dari sentimen eksternal yaitu pembicaraan paket stimulus fiskal AS yang masih mandek.
"Ini mendorong pelaku pasar menahan diri untuk masuk ke aset berisiko hari ini," ujar Ariston kepada VOI.
Dari dalam negeri, pasar masih mewaspadai isu penerimaan UU Cipta Kerja yang juga bisa menekan rupiah yang dikhawatirkan masih memicu demo lanjutan.
Di sisi lain, kata Ariston, PSBB transisi bisa memberi dampak positif untuk penguatan rupiah karena DKI Jakarta lebih membuka perekonomiannya.
"Dengan sentimen di atas, ada peluang tekanan untuk rupiah hari ini, tapi mungkin tidak besar. Potensi di kisaran Rp14.650-14.750 per dolar AS," kata Ariston.
Pagi ini di kawasan Asia Pasifik, rupiah menguat bersama rupee India yang menguat 0,15 persen, dolar Singapura yang menguat 0,04 persen dan yen Jepang yang menguat 0,02 persen.
Adapun dolar Hong Kong stagnan. Sementara itu, mata uang Asia lainnya melemah terhadap dolar AS pagi ini. Yuan China memimpin pelemahan mata uang Asia pagi ini dengan pelemahan 0,38 persen, disusul baht Thailand yang melemah 0,20 persen.
Kemudian won Korea melemah 0,08 persen, peso Filipina melemah 0,06 persen, ringgit Malaysia melemah 0,04 persen dan dolar Taiwan melemah 0,02 persen terhadap dolar AS.