Puan Maharani Singgung Capres Modal Ganteng, PDIP Bantah Ada Saling Sindir Antar Kader
JAKARTA - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto membantah telah terjadi saling sindir di internal partainya. Dia memastikan kejadian ini tak mungkin terjadi.
Hal ini disampaikannya untuk menanggapi pernyataan Ketua DPP PDIP Puan Maharani yang meminta agar warga tak sembarang memilih pemimpin. Puan pernah meminta kadernya bisa memilih sosok yang mau gotong royong membangun bangsa.
Menurut Hasto, apa yang disampaikan Puan bukan untuk menyindir kader lain yang digadang-gadang sebagai calon presiden (capres) di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Enggak ada sindir-sindiran apalagi terhadap internal," kata Hasto kepada wartawan di kediaman Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 2 Mei.
Hasto mengatakan apa yang disampaikan Puan adalah aspirasi masyarakat yang didapatkannya saat turun ke lapangan.
Karenanya, penting bagi kader untuk memilih calon presiden dan wakil yang bisa merepresentasikan Indonesia untuk mengangkat harkat martabat rakyat dengan membangun kepemimpinan.
"Sekali lagi adalah merespon secara langsung aspirasi rakyat apalagi kita tahu beberapa waktu lalu ada persoalan terkait minyak goreng dan sebagainya. Tetapi kita juga tahu presiden Jokowi sudah mengambil suatu kebijakan untuk membantu rakyat," ujarnya.
Baca juga:
Diberitakan sebelumnya, pernyataan Puan yang meminta agar warga tidak memilih pemimpin 'ganteng' menjadi sorotan. Awalnya, Puan mengingatkan para kader untuk memilih sosok yang mau bergotong-royong membangun bangsa.
"Saya minta itu adalah kembalilah ke jati diri akar Indonesia. Pilihlah orang yang betul-betul cinta Indonesia, dukung orang yang memang mau bergotong-royong untuk membangun bangsa ini bersama," ujar Puan saat memberikan sambutan di depan DPC Wonogiri, Selasa, 26 April.
Alasannya, kata Puan, lantaran saat ini masyarakat lebih memilih pemimpin yang modal tampang ganteng dan sering tampil di media sosial. Tapi, begitu disuruh melayani rakyat dia tidak bisa.
"Kenapa saya ngomong ini? Kadang-kadang sekarang kita ini suka 'yo wes lah dia saja asal ganteng, dia saja yang dipilih asal bukan perempuan, yo wes dia saja walau nggak iso opo-opo tapi yang penting dia itu kalau di socmed, di TV itu nyenengin', tapi kemudian nggak bisa kerja, nggak deket rakyat," kata Ketua DPP PDIP itu.
Puan lantas menanyakan para kader apakah akan memilih tokoh dengan kriteria tersebut. Kader banteng pun tak bersedia dipimpin oleh orang yang demikian.
"Mau atau nggak pemimpin kayak gitu?" tanya Puan.
"Nggak," jawab para kader PDIP.
Puan juga memerintahkan agar kadernya di Wonogiri memilih pemimpin yang mau membantu dan memperjuangkan kebutuhan masyarakat. Kata Puan, jangan asal memilih pemimpin yang hanya suka cari panggung.
"Jangan kemudian kita itu asal pilih karena cuma kelihatan di panggung saja, panggung itu panggung media, panggung TV, panggung socmed, tapi pilih orang yang betul-betul pernah memperjuangkan kita, pernah bersama-sama kita, pernah bergotong-royong bersama kita. Setuju atau nggak?" ujar Puan.
"Setuju," jawab para kader lagi.