Liz Truss Kirim Satu Tim ke Ukraina untuk Mencari Bukti Kejahatan Perang
JAKARTA - Otoritas Inggris mengatakan bahwa mereka sedang mengirim pakar untuk membantu Ukraina mengumpulkan bukti dan menuntut kejahatan perang, dengan satu tim akan tiba di Polandia pada awal Mei 2022.
Ukraina mengaku sedang menyelidiki sekitar 7.600 kemungkinan kejahatan perang dan sedikitnya 500 tersangka menyusul invasi Rusia ke Ukraina 24 Februari.
"Rusia membawa kebiadaban ke Ukraina dan melakukan kekejaman brutal, termasuk terhadap perempuan. Pakar Inggris akan membantu mengungkap kebenaran sekaligus meminta pertanggungjawaban rezim (Presiden Rusia Vladimir) Putin atas aksinya," kata Menteri Luar Negeri Liz Truss.
Pengumuman itu disampaikan ketika Truss bertolak ke Den Haag untuk menemui Presiden Mahkamah Pidana Internasional Hakim Piotr Hofmanski dan mitranya dari Belanda Wopke Hoekstra.
Baca juga:
- Helm dan Rompi Pelindung Balistik yang Dipakai Presiden Zelensky serta Pengawalnya Buatan Turki, Dipesan Secara Khusus
- Inggris Jatuhkan Sanksi Terhadap Jenderal Rusia, Termasuk Komandan yang Diduga Terlibat Pembantaian Bucha
- Ledakan Guncang Masjid Syiah di Afghanistan Utara: 11 Orang Tewas, ISIS Klaim Bertanggung Jawab
- Perintah Tegas Presiden Putin ke Menhan Shoigu: Batalkan Penyerbuan ke Pabrik Mariupol, Blokir hingga Lalat Tidak Bisa Masuk
"Tim khusus akan membantu pemerintah Ukraina saat mereka mengumpulkan bukti dan menuntut kejahatan perang dan akan melibatkan para pakar dalam kekerasan seksual terkait konflik," tulis pernyataan dari kementerian luar negeri.
Moskow menyebut aksinya di Ukraina sebagai "operasi khusus" yang bertujuan untuk melemahkan kekuatan militer Kiev dan melindungi penutur bahasa Rusia yang tinggal di wilayah timur Ukraina.