Punya Riwayat Asma dan Jantung, Pemudik Dilaporkan Meninggal Dunia di dalam Bus Menuju Solo

SOLO - Seorang pemudik dilaporkan meninggal dunia di dalam bus Po. Rajawali Nopol AD 7152 OA jurusan Bandung-Solo saat perjalanan menuju ke Terminal Tirtonadi Surakarta, Jawa Tengah, Jumat, 29 April.

Menurut Koordinator Terminal Tipe A Tirtonadi Solo, Joko Sutriyanto saat dikonfirmasi adanya seorang pemudik yang meninggal dunia di dalam bus di Terminal Tirtonadi Solo, membenarkan. Seorang pemudik itu, yakni Agung (49), warga Desa Mongsari Kecamatan Jatipuro Karanganyar.

Korban diketahui meninggal dunia di dalam bus Po Rajawali Nopol AD 7152 OA jurusan Bandung - Solo, di Terminal Tirtonadi Solo, sekitar pukul 07.30 WIB. Korban meninggal dunia dalam keadaan duduk miring pada tempat duduk bus bagian tengah sebelah kanan yang diduga karena sakit saat perjalanan dari Bandung menuju Terminal Tirtonadi Solo.

Warga yang meninggal di dalam bus saat mudik tersebut dari informasi memang kondisinya tidak sehat, dan sudah diperingatkan oleh pihak keluarga, tetapi dia memaksa ikut mudik. Korban memang memiliki riwayat penyakit bawaan jantung dan asma.

"Korban kemungkinan sudah dua tahun tidak bisa mudik kemudian ingin bertemu sanak saudaranya pulang ke kampung. jenazah korban kemudian diserahkan ke pihaknya kepolisian kemudian dibawa ke rumah sakit pemeriksaan forensik," katanya dilansir Antara.

Sementara itu, Kepala Polsek Banjarsari Polresta Surakarta Kompol Djoko Satrio Utomo menjelaskan kronologis kejadian berawal korban naik bus Po Rajawali dari Cicahem Bandung Jabar dengan tujuan Jatipuro Karanganyar, pada Kamis, 28 April pukul 17.00 WIB.

Korban yang naik bus ketika sampai Kartasura Sukoharjo, Jumat, pukul 06.30 WIB, salah satu saudaranya berniat membangunkan. Selanjutnya sopir bus menepikan bus untuk mengecek denyut nadi pada tangan korban. Dan didapati korban sudah dalam keadaan meninggal dunia.

Bus kemudian melanjutkan perjalanan sampai Terminal Tirtonadi Solo dan melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Banjarsari Surakarta.

Menurut Kapolsek dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan tanda-tanda bekas penganiayaan di tubuh korban. Diperkirakan korban mempunyai riwayat sakit asma karena di tas korban ditemukan alat bantu pernafasan.

"Jenazah korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta untuk penanganan lebih lanjut," katanya.