276 Penjual Takjil di NTT Dipantau BPOM
JAKARTA - Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Kupang melakukan pengawasan terhadap 276 penjual makanan berbuka puasa atau takjil yang ada di tiga kabupaten di Nusa Tenggara Timur.
"Tiga kabupaten/kota itu di Kota Kupang, Belu dan juga di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU)," kata Kepala BPOM Kupang Tamran Ismail di Kupang, Selasa 26 April dinukil dari Antara.
Dari 276 penjual takjil yang dilakukan pengawasan tersebut semuanya memenuhi syarat dan tidak ditemukan adanya bahan-bahan atau zat-zat berbahaya yang dicampur di dalam makanan pembuka puasa.
"Jadi ada empat hal yang kita lihat saat dilakukan pengawasan makanan takjil, di antaranya formalin, boraks, methanil yellow dan rhodamin B dan empat zat itu tidak ditemukan di jajanan pembuka puasa yang dijual di tiga daerah itu," ujar dia.
Hal ini ujar dia menunjukkan bahwa masyarakat sudah peduli dengan kesehatan masyarakat lainnya sehingga apa yang dijual bersih dan tidak berbahaya bagi warga yang mengkonsumsi nya.
Tamran menambahkan bahwa untuk wilayah Kota Kupang sendiri pihaknya melakukan pemeriksaan di lokasi depan Bank Mandiri Kupang, lalu di di Air Mata serta beberapa lokasi lainnya.
Ia menambahkan bahwa proses pengawasan tersebut sudah dilakukan mulai bulan puasa yakni awal April dimana dilakukan untuk memastikan bahwa semuanya aman untuk dikonsumsi.
Ia menambahkan bahwa Badan POM berkomitmen untuk senantiasa mengawal keamanan pangan dan nutrisi untuk meningkatkan kualitas hidup dan melindungi kesehatan masyarakat terutama selama bulan Ramadhan dan menjelang Lebaran.
Baca juga:
- Perusahaan yang Ada di Lampung, Pemprov Minta Karyawannya Boleh Ajukan Cuti Lebih Awal
- Jelang Puncak Arus Mudik, Simak Sederet Syarat Naik Kereta Api Jarak Jauh: Tidak Lengkap, Bisa Gagal Berangkat
- Potensi Hujan di Jalur Selatan Jateng, BMKG Minta Pemudik Waspada Puting Beliung
- Penumpang Bandara Pattimura Ambon Diprediksi Melonjak 20 Persen pada H-3 Lebaran 2022