'Kabur' ke Polandia dan Diduga Berencana Berjuang Melawan Invasi Rusia di Ukraina, Marinir Korea Selatan Ditahan
JAKARTA - Otoritas militer Korea Selatan mengumumkan penahanan seorang wajib militer Marinir yang 'kabur', terbang tanpa persetujuan ke Polandia sekitar sebulan lalu dan diduga untuk mendukung Ukraina dalam perangnya melawan Rusia, Senin.
Polisi militer Negeri Ginseng menangkapnya setibanya di rumah pada hari sebelumnya, menurut Korps Marinir Korea Selatan, seperti melansir Korea Times 25 April.
Pria itu, yang namanya dirahasiakan dari media, berangkat ke Polandia pada 21 Maret. Dia kemudian berusaha memasuki Ukraina melalui perbatasan Polandia tetapi ditolak aksesnya ke negara yang dilanda perang itu.
Pejabat militer dan diplomat Korea sejak itu mencoba membujuknya untuk kembali ke rumah. Mereka tidak bisa memaksanya untuk terbang kembali ke rumah di wilayah di luar yurisdiksi Korea.
"Kami akan mengambil langkah tegas sesuai dengan hukum dan peraturan, setelah menyelidiki mengapa dia meninggalkan wilayah tugasnya," kata Korps Marinir dalam sebuah pernyataan.
Secara hukum, anggota dinas aktif harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu sebelum bepergian ke luar negeri selama liburan. Jika tidak, mereka dapat dihukum karena desersi.
Baca juga:
- Helm dan Rompi Pelindung Balistik yang Dipakai Presiden Zelensky serta Pengawalnya Buatan Turki, Dipesan Secara Khusus
- Inggris Jatuhkan Sanksi Terhadap Jenderal Rusia, Termasuk Komandan yang Diduga Terlibat Pembantaian Bucha
- Ledakan Guncang Masjid Syiah di Afghanistan Utara: 11 Orang Tewas, ISIS Klaim Bertanggung Jawab
- Perintah Tegas Presiden Putin ke Menhan Shoigu: Batalkan Penyerbuan ke Pabrik Mariupol, Blokir hingga Lalat Tidak Bisa Masuk
Diketahui, Korea Selatan telah melarang warganya bepergian ke Ukraina sejak pertengahan Februari di tengah masalah keamanan.