Pemerintah Taliban Tegas Menyebut Afghanistan Tidak akan Mentolerir Invasi
JAKARTA - Penjabat Menteri Pertahanan Afghanistan mengungkapkan, Pemerintah Taliban yang berkuasa tidak akan mentolerir invasi dari tetangganya, setelah memprotes serangan udara yang dikatakan dilakukan oleh negara tetangga Pakistan.
Komentar itu muncul setelah Pemerintah Taliban menyalahkan Pakistan atas serangan udara, yang menurut para pejabat menewaskan puluhan orang di Provinsi Kunar dan Khost.
Pakistan, yang belum mengkonfirmasi keterlibatan dalam serangan udara di dalam perbatasan Afghanistan, mengatakan kedua negara adalah negara saudara.
"Kami menghadapi masalah dan tantangan dari dunia dan tetangga kami, contoh nyata adalah invasi oleh mereka di wilayah kami di Kunar," kata Mullah Mohammad Yaqoob, penjabat menteri pertahanan Afghanistan, pada upacara di Kabul untuk memperingati hari kematian ayahnya, pendiri Taliban Mullah Mohammad Omar, melansir Reuters 25 April.
"Kami tidak bisa mentolerir invasi. Kami telah menoleransi serangan itu. Kami mentolerir itu karena kepentingan nasional, lain kali kami mungkin tidak akan menoleransinya," tegasnya.
Sementara itu, juru bicara kantor luar negeri Pakistan mengatakan ketika dimintai komentar atas komentar Yaqoob, Pakistan mengharapkan keterlibatan jangka panjang dengan Afghanistan untuk mengamankan perdamaian.
"Pakistan dan Afghanistan adalah negara bersaudara. Pemerintah dan rakyat kedua negara menganggap terorisme sebagai ancaman serius dan telah menderita dari momok ini untuk waktu yang lama," ujarnya.
"Oleh karena itu, penting bahwa kedua negara kita terlibat secara bermakna melalui kelembagaan yang relevan. saluran untuk bekerja sama dalam melawan terorisme lintas batas dan mengambil tindakan terhadap kelompok teroris di tanah mereka," lanjut juru bicara itu.
Kementerian Luar Negeri Pemerintah Taliban pekan lalu memanggil duta besar Pakistan untuk memprotes serangan itu. Pejabat setempat mengatakan serangan oleh helikopter militer Pakistan menewaskan 36 orang.
Terpisah, Kepala badan anak-anak PBB (UNICEF) di Afghanistan mengatakan, sekitar 20 anak tewas dalam serangan udara di Khost dan Kunar pada 16 April.
Baca juga:
- Helm dan Rompi Pelindung Balistik yang Dipakai Presiden Zelensky serta Pengawalnya Buatan Turki, Dipesan Secara Khusus
- Inggris Jatuhkan Sanksi Terhadap Jenderal Rusia, Termasuk Komandan yang Diduga Terlibat Pembantaian Bucha
- Ledakan Guncang Masjid Syiah di Afghanistan Utara: 11 Orang Tewas, ISIS Klaim Bertanggung Jawab
- Perintah Tegas Presiden Putin ke Menhan Shoigu: Batalkan Penyerbuan ke Pabrik Mariupol, Blokir hingga Lalat Tidak Bisa Masuk
Diketahui, sejak Taliban mengambil alih Afghanistan pada Agustus, ada banyak kebuntuan di sepanjang perbatasan 2.600 km (1.615 mil) dengan Pakistan, yang ditarik oleh penguasa kolonial Inggris dan disengketakan oleh Kabul.
Semakin frustrasi dengan melanjutkan serangan militan, militer Pakistan telah meningkatkan operasi di sepanjang perbatasan Afghanistan dalam beberapa bulan terakhir.