3.935 Orang Guru Honorer dan Tenaga Harian di Agam Sumbar Menerima Zakat Rp701,2 Juta dari Baznas
JAKARTA - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Agam, Sumatera Barat mendistribusikan zakat sebesar Rp701,2 juta kepada 3.935 orang guru honorer dan tenaga harian lepas di pemerintah setempat.
Ketua Baznas Agam, Edi Zain mengatakan, zakat tersebut diserahkan ke 3.000 orang guru honorer sebesar Rp514,2 juta dan pegawai harian lepas 935 orang sebesar Rp187 juta.
"Pendistribusian zakat itu kita serahkan ke organisasi perangkat daerah dimana mereka bekerja. Untuk penyerahan secara simbolis dilakukan oleh Bupati Agam Andri Warman di GOR Rang Agam," katanya di Lubukbasung, Antara, Kamis, 21 April.
Zakat yang diserahkan melalui Program Agam Peduli dari Baznas setempat. Edi berharap bisa bermanfaat bagi mereka yang menerima. Sebelumnya, Baznas Agam juga mendistribusikan zakat sebesar Rp1,24 miliar kepada 823 siswa di daerah itu melalui Program Agam Cerdas.
"Zakat yang kita salurkan ini berasal dari mustahik di daerah itu dan hari ini kita juga meluncurkan gerakan cinta zakat," katanya.
Sementara itu, Bupati Agam Andri Warman mengucapkan selamat kepada guru honorer dan tenaga harian lepas yang telah mendapatkan zakat.
"Jangan melihat besar zakat yang diterima, namun manfaatkan sebaik mungkin untuk keperluan," katanya.
Ia menambahkan, guru honorer dan tenaga harian lepas berhak mendapatkan zakat itu, karena termasuk asnaf ke delapan.
Ini mengingat mereka menerima tunjangan tidak memadai dan pemerintah belum bisa memberikan tunjangan lebih besar karena kemampuan anggaran.
Baca juga:
- Suasana Terkini Gedung DPR Jelang Demo 21 April, Massa Aksi Belum Terlihat karena Mendung dan Gerimis
- 9.915 Aparat Gabungan TNI-Polri Dikerahkan Jaga Demo 21 April
- Kawasan Monas Gerimis, Massa Aksi Demo 21 April Belum Terlihat
- Polresta Mataram Terima Hasil Uji Klinis Pertamina Terkait Dugaan BBM Oplosan
Namun keberadaan mereka untuk menutupi kekurangan aparatur sipil negara, karena tiap tahun banyak ASN yang pensiun. Sementara penerimaan tidak bisa maksimal.
"ASN yang diterima tidak sebanding dengan yang pensiun. Pada tahun sebelumnya, Agam menerima 242 orang dan pensiun lebih banyak dari jumlah itu," katanya.