Polisi Belum Tetapkan Tersangka Kasus Pembakaran Istri dan Anak di Kudus, Alasannya Pelaku Masih Dirawat di RS
KUDUS - Kepolisian Resor Kudus, Jawa Tengah, hingga kini belum menetapkan tersangka dalam kasus suami membakar istri dan anaknya hingga kedua korban meninggal dunia.
"Pelaku masih dirawat di rumah sakit dan belum bisa dimintai keterangannya," kata Kapolres Kudus AKBP Wiraga Dimas Tama dikutip Antara, Senin, 18 April.
Sebelumnya, kata dia, ketika hendak dimintai keterangannya, pelaku justru pingsan sehingga harus menunggu kondisi kesehatan yang bersangkutan membaik.
Polres Kudus juga belum meningkatkan perkara tersebut ke tingkat penyidikan dan tatusnya masih sebagai terlapor.
Dalam penetapan tersangka, pihaknya membutuhkan alat bukti yang cukup, mulai dari keterangan para saksi, barang bukti, termasuk keterangan terduga pelaku yang statusnya juga sebagai saksi.
Terduga pelaku pembakaran istri dan anaknya, Edi Kusmanto (38), warga Desa Klumpit, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus setelah melakukan pembakaran masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah Loekmono Hadi Kudus karena luka bakar di sekujur tubuhnya.
Korban Muhammad Syarif Abdullah yang merupakan anak pelaku yang baru berusia 1,5 bulan meninggal dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Islam Sunan Kudus pada hari Sabtu (16/4), sedangkan Sulistiana (istri) meninggal di rumah sakit yang sama pada Sabtu (16/4) malam setelah sempat mendapat perawatan.
Dokter anestesi RSUD Loekmono Hadi Kudus Listiyani menjelaskan bahwa kondisi pasien yang bernama Edi Kusmanto saat ini masih diberi obat penenang untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, seperti memaksa mencabut jarum infus yang terpasang di tubuhnya.
"Kondisi pasien juga menunjukkan tanda-tanda keburukan, seperti hemoglobin (Hb) cukup tinggi dan leukosit atau sel darah putihnya juga sama cukup tinggi hingga dua kali lipat dari kadar normal. Leukosit sendiri berperan penting dalam membantu tubuh melawan infeksi atau penyakit lainnya," ujarnya.
Menurut dia, pasien yang mengalami luka bakar hingga lebih 80 persen memang berisiko kematian karena disebabkan gagal ginjal, sepsis paru-paru, dan jantung.
Baca juga:
Peristiwa pembakaran istri dan anak tersebut terjadi pada hari Sabtu (16/4) sekitar pukul 08.00 WIB di rumah istrinya yang bersebelahan dengan rumah orang tuanya, Desa Klumpit. Edi Kusmanto merupakan orang pertama yang mengetahui kejadian tersebut ketika mendengar adanya teriakan dari adiknya di dalam kamar yang terkunci.
Setelah pintu didobrak terlihat adiknya dalam kondisi terbakar bersama anaknya, termasuk pelaku juga ikut terbakar. Dengan alat seadanya api yang membakar ibu dan anak tersebut berhasil dipadamkan, sedangkan pelaku melarikan diri, kemudian menyerahkan diri ke Polsek Kota Kudus.