Perusahaan Properti Milik Konglomerat Ciputra Raup Pendapatan Rp9,72 Triliun dan Laba Rp1,73 Triliun di 2021

JAKARTA - Pengembang properti milik mendiang konglomerat Ciputra, PT Ciputra Development Tbk (CTRA) mencetak pertumbuhan pendapatan serta laba bersih sepanjang 2021. Keduanya bahkan tumbuh hingga double digit.

Dalam laporan keuangan CTRA yang telah diaudit, dikutip Senin 19 April, perseroan meraih pendapatan sebesar Rp9,72 triliun naik 20,55 persen dibandingkan dengan 2020 yang mencapai Rp8,07 triliun.

Berdasarkan segmennya, kontribusi terbesar datang dari penjualan bersih kaveling, rumah hunian dan ruko yang sebesar Rp5,62 triliun naik dari tahun sebelumnya Rp5,05 triliun.

Selanjutnya, kontribusi dari penjualan apartemen sebesar Rp1,34 triliun dari Rp1,08 triliun, sedangkan kontribusi penjualan bersih perkantoran naik menjadi Rp1,06 triliun dari Rp455,94 miliar.

Adapun, pendapatan usaha terbesar datang dari segmen rumah sakit yang naik menjadi Rp671,09 miliar dari Rp455,47 miliar tahun sebelumnya. Selanjutnya, pendapatan dari pusat niaga turun menjadi Rp425,86 miliar, pendapatan hotel naik menjadi Rp265,69 miliar, sewa kantor naik menjadi Rp217,07 miliar, lapangan golf naik menjadi Rp36,95 miliar, dan pendapatan lain-lain sebesar Rp78,62 miliar.

Kelompok usaha terlibat dalam beberapa perjanjian sewa berdasarkan persentase bagi hasil yang diterima oleh tenant setiap bulannya. Sistem bagi hasil tersebut tidak akan lebih rendah dari pembayaran sewa minimum yang telah disetujui oleh Kelompok Usaha dan tenant.

Beban pokok penjualan dan beban langsung perseroan turut meningkat menjadi Rp4,88 triliun atau naik 23,8 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp3,94 triliun. Sehingga laba kotor perseroan tercatat tetap tumbuh menjadi Rp4,83 triliun dari Rp4,12 triliun

Setelah dikurangi beban umum dan administrasi, beban penjualan dan beban lain-lain, hingga penambahan dari penghasilan lain-lain, lana usaha CTRA tercatat Rp3,35 triliun per 2021 naik dari Rp2,64 triliun pada 2020.

Dengan demikian, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk CTRA pada 2021 menjadi Rp1,73 triliun naik 32,34 persen dibandingkan dengan 2020 yang sebesar Rp1,31 triliun.