Serangan Tentara Israel ke Masjid Al Aqsa Bikin Malaysia Bimbang, Kenapa?
JAKARTA - Pemerintah Malaysia mengutuk serangan tentara Israel terhadap warga sipil Palestina yang tengah melaksanakan ibadah di Masjid Al-Aqsa, 15 April kemarin.
Perdana Menteri Malaysia, Ismail Sabri Yaakob mengatakan, pihaknya merasa bimbang menyusul peningkatan kekerasan di wilayah Palestina yang diduduki Israel.
Serangan yang terjadi menunjukkan kekerasan berkelanjutan dan dasar apartheid yang dipraktikkan tentara penjajah Israel terhadap hak-hak asasi, kehidupan, kesejahteraan serta muruah rakyat Palestina.
"Malaysia meminta masyarakat internasional memperbarui tekad mencari penyelesaian terhadap konflik Israel-Palestina yang berkepanjangan ini," katanya, seperti dilansir Antara.
Baca juga:
- Indonesia Harus Bersikap Soal Aksi Israel di Masjid Al-Aqsa, Pengamat: Apalagi Hubungan Prabowo dan Dubes Palestina Dekat
- Lewat Twitter, Indonesia Kecam Aksi Kekerasan Tentara Israel ke Warga Palestina di Masjid Al Aqsa
- Pejabat Palestina: Penyerangan ke Masjid Al-Aqsa Sama dengan Deklarasi Perang
- Warga Tak Perlu Takut Lawan Kejahatan, Kapolda Lampung: Yang Lumpuhkan Begal Saya Beri Penghargaan
Malaysia juga akan terus bekerja sama erat dengan masyarakat internasional untuk mencari keamanan dan keadilan bagi rakyat Palestina. Malaysia juga ingin menciptakan kemakmuran di wilayah Timur Tengah.
"Pada masa yang sama, Malaysia juga menegaskan dukungan kepada rakyat Palestina dan perjuangan mereka untuk mendapatkan kemerdekaan dari pendudukan haram Israel, merealisasikan aspirasi untuk mendirikan sebuah negara Palestina yang merdeka berdasarkan perbatasan pra-1967, dan Baitulmuqaddis sebagai ibu kotanya," tutur PM Malaysia.