Marak Kasus Robot Trading, CEO Astronacci Gema Goeyardi: Perlu Regulasi Jelas dan Khusus dari Pemerintah
JAKARTA - Maraknya kasus robot trading ilegal menyita perhatian berbagai kalangan. Pemerintah khususnya Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) diminta memperhatikan serius maraknya kasus tersebut sehingga ekosistem sistem keuangan digital Indonesia dapat berjalan dengan baik dan masyarakat tak dirugikan.
CEO dan Founder Astronacci International Gema Goeyardi, mengungkapkan permasalahan robot trading terjadi karena sering kali robot trading yang ada di Indonesia memiliki partner dengan broker-broker tertentu saja. Robot trading ini juga sering kali menawarkan kepastian terhadap profit.
"Semua trader maupun investor perlu mengetahui tentang perdagangan di dalam financial market memiliki syarat kewajaran terhadap tidak adanya profit atau keuntungan yang pasti. Sehingga jika ada robot trading yang menawarkan keuntungan yang pasti hal tersebut lah yang harus dicurigai," katanya, dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu 13 April.
Baca juga:
Menurutnya kesalahan utama dari robot trading ini adalah pengelolaan dana yang ada pada sistem robot trading tersebut dan investor tidak memiliki kuasa atas setiap posisi yang ditradingkan. Ia juga menyarankan pemerintah membuat regulasi dan peraturan yang khusus soal robot trading.
"Pemerintah sebagai regulator dan produsen robot harus membuat aturan khusus terkait mekanisme kerja robot tersebut, melakukan backtest, dan berkoordinasi dalam implementasi robot trading. Bappebti dan bekerja sama dengan pakai IT dan finansial. Perlu diatur mekanisme sales and marketingnya, edukasi dalam implementasi, dan edukasi kepada masyarakat sebelum pemakaian, serta pajak yang perlu dikenakan setiap penjualan robot tersebut," ucapnya.