6 Mahasiswa di Ternate Dibebaskan Usai Diduga Jadi Provokator Demo 11 April
TERNATE -Kepolisian Resort (Polres) Ternate memulangkan enam mahasiswa diduga sebagai provokator dalam demonstrasi berujung ricuh di depan Kantor Wali Kota Ternate pada Senin 11 April.
Para pendemo itu berusia 17 hingga 23 tahun dibebaskan setelah mendapatkan pembinaan oleh Tim Resmob dan Anggota Polres Ternate.
"Enam mahasiswa ini mereka telah dipulangkan ke rumahnya siang tadi setelah mendapatkan pembinaan dari Binmas, sehingga tidak melakukan lagi tindakan-tindakan yang tidak bertanggung jawab," kata PS Kasi Humas Polres Ternate Ipda Wahyuddin, Rabu 13 April.
Selain itu, kata Wahyuddin, Polres Ternate juga tidak mau mempublikasikan nama enam mahasiswa dan asal kampusnya dan hanya diberikan pembinaan serta membuat surat pernyataan.
"Bahkan, untuk nama-nama enam mahasiswa yang sempat ditahan ini tidak disebutkan, karena dikhawatirkan berdampak pada mental mereka, terutama di lingkungan kampus," ujarnya.
Menurut dia, Polres Ternate memulangkan enam orang pendemo yang sempat diamankan saat aksi unjuk rasa pada 11 April 2022 karena diduga sebagai provokator dalam aksi mahasiswa tersebut.
Baca juga:
- Bandingkan Demo 1998 Jatuhkan Soeharto dengan Aksi Mahasiswa 2022 Tumbangkan Ade Armando, Denny Siregar Diserang Cipta Panca: Banyakin Baca Berita Ya!
- NasDem: Meski Pernyataan Ade Armando 'Ngeri-Ngeri Sedap', Tapi Narasi Dibalas Narasi, Tangkap Pelaku Pengeroyokan
- Wali Kota Gibran Ingin Terlibat dalam Demonstrasi Menolak Presiden Jokowi Tiga Periode
- Ternyata Ade Armando Datang ke Demo BEM SI di Depan DPR untuk Bikin Konten YouTube
Polres Ternate mengimbau agar setiap warga ingin sampaikan pendapat di muka umum agar tidak melakukannya dengan cara anarkis serta tidak mengganggu aktivitas masyarakat lainnya.
Demonstrasi ribuan mahasiswa berbagai kampus di Kota Ternate mengatasnamakan Komite Berjuang Bersama Rakyat (BBM) Maluku Utara (Malut) pada Senin 11 April berakhir ricuh. Kericuhan akibat penolakan kehadiran Sekkot Ternate Jusuf Sunya untuk menemui massa aksi.
Aksi demo berawal dari perwakilan mahasiswa menemui Pemkot Ternate yang difasilitasi Kapolres Ternate AKBP Andik Purnomo Sigit untuk menemui massa aksi di depan Kantor Wali Kota Ternate dan Pemkot Ternate diwakili Sekkot Ternate Jusuf Ternate.
Akan tetapi, kehadiran Sekkot Ternate mendapat penolakan dan terjadilah aksi saling dorong antara aparat keamanan dengan mahasiswa dan mengakibatkan pagar kantor Wali Kota Ternate alami kerusakan.