Singapura Minggir! Ekonomi Digital Jadikan RI Tujuan Investasi Terfavorit di ASEAN

JAKARTA - Pemerintah melalui Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa perkembangan ekonomi digital menjadi salah satu strategi utama transformasi ekonomi Indonesia sekaligus mempercepat pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19.

Menurut dia, pengembangan ekonomi digital ini juga didorong oleh adanya pergeseran perilaku masyarakat yang cenderung menggunakan platform digital di berbagai sektor.

Dalam catatan Airlangga, studi Google dan Temasek menunjukan bahwa nilai investasi ekonomi digital RI di kuartal 2021 sebesar 4,7 miliar dolar AS dan telah melampaui nilai tertinggi selama empat tahun terakhir.

“Tren positif perkembangan ekonomi digital juga sejalan dengan perkembangan investasi. Capaian tersebut juga menjadikan Indonesia sebagai tujuan investasi terpopuler di Asia Tenggara (ASEAN) melampaui Singapura,” ujarnya dalam keterangan resmi dikutip Selasa, 14 April.

Airlangga menambahkan, pada 2021 nilai transaksi e-commerce Indonesia berhasil mencapai Rp401,25 triliun dengan volume transaksi sebesar 1,73 miliar.

“Ekonomi digital di Indonesia tertinggi di ASEAN, nilai ekonominya di tahun lalu tercatat sekitar 70 miliar dolar AS dan diperkirakan bisa menembus 146 miliar dolar AS pada tahun 2025 mendatang,” tuturnya.

Untuk itu, dia menyambut baik inisiasi listing PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. di Bursa Efek Indonesia sebagai bentuk memperkuat peluang akselerasi perkembangan ekonomi digital nasional.

“Initial Public Offering (IPO) merupakan langkah awal yang baik bagi GoTo untuk meningkatkan kontribusi dan melanjutkan transformasi menjadi perusahaan teknologi terdepan yang mampu bersaing dengan perusahaan raksasa teknologi asing,” katanya.

Lebih lanjut, Airlangga mengungkapkan pula pemerintah telah mempersiapkan kerangka pengembangan ekonomi digital 2021-2030 guna menjadi landasan dalam mewujudkan visi kekuatan ekonomi digital yang mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, terhubung, dan berkelanjutan.

“Ini merupakan bentuk kehadiran negara untuk mendukung kemajuan industri digital melalui penciptaan iklim usaha yang kondusif,” tutup Menko Airlangga.