Kembali Rapat dengan DPR, Silmy Karim Bicara Kinerja Positif Krakatau Steel: Q1-2022 Sudah Untung Rp258 Miliar

JAKARTA - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk telah berhasil mencatatkan kinerja positif dua tahun belakangan ini. Setelah sebelumnya mengalamai kerugian selama delapan tahun. Bahkan, pada kuartal I/2022, emiten berkode saham KRAS ini telah membukukan laba bersih senilai Rp258 miliar.

Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan KRAS telah berhasil melakukan transformasi di internal sesuai roadmap. Hal ini ditandai dengan hasil kerja positif belakanganan ini.

"Kita bisa lihat bagaimana 8 tahun Krakatau Steel mengalami kerugian, saat ini Krakatau Steel dua tahun berturut mengalami keuntungan. Di mana kalau kita lihat EBITDA maupun revenue-nya merupakan yang tertinggi," katanya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR, Senin, 11 April.

Silmy mengatakan revenue KRAS pada 2021 senilai 2,1 miliar dolar AS atau setara dengan Rp31 triliun. Sementara, keuntungan KRAS senilai 62 juta dolar AS atau setara dengan Rp900 miliar. Kemudian, EBITDA senilai 126 miliar dolar AS.

Jika dibandingkan dengan tahun 2020 penjualan meningkat hampir 59 persen dan keuntungannya meningkat 3 kali lipat.

"Ini tidak terlepas dari dukungan Kementerian BUMN dan juga parlemen dan juga kementerian terkait dalam mendukung transformasi di Krakatau Steel. Kalau lihat di sini bagaimana realisasi di 2021 bisa melebihi dari tahun sebelumnya," tuturnya.

Sementara itu, Silmy mengatakan pada kuartal I/2022 KRAS telah membukukan laba bersih Rp258 miliar. Namun, jumlah tersebut belum diaudit.

"Tetapi (ini) hanya untuk menggambarkan kinerja Krakatau Steel semakin baik di kuartal I/2022," katanya.

Lebih lanjut, Silmy menjelaskan di sisi penjualan KRAS pada kuartal pertama tahun ini mencapai kurang lebih 647 juta dolar AS atau setara Rp10 triliun. Padahal, kuartal I belum selesai namun sudah menunjukan kinerja yang baik.

Kemudian, laba bruto KRAS tercatat mencapai 68 juta dolar AS, serta EBITDA-nya sudah mencapai 53 juta dolar AS dan laba bersih 18 juta dolar AS atau setara Rp258 miliar.

"Jadi disini terlihat bagaimana perkembangan daripada Krakatau Steel dan juga di bulan Q1 ini kita memecahkan rekor ekspor di bulan Maret," ucapnya.

Sekadar informasi tercatat ekspor baja yang dilakukan Krakatau Steel pada Maret sebanyak 116.000 ton. Adapun pencapaian tersebut karena melihat situasi perkembangan dunia banyak yang membutuhkan baja sehingga ini menjadi kesempatan bagi KRAS.