Ada Rumah Horor dengan Sejumlah Bangkai Anjing di Bali, Kini Diselidiki Polisi
TABANAN - Unggahan rumah horor dengan sejumlah bangkai anjing dibagikan di media sosial. Rumah ini berada di Banjar Dukuh, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan, Bali.
"Bali's House Of Horrors," tulis akun Instagram bawabali_official.
Rumah horor menggambarkan kondisi rumah yang tak terurus. Ditemukan tengkorak dan bulu anjing di dalam kandang.
"Kami baru-baru ini dihubungi tentang empat anjing dalam kandang yang ditinggalkan di di sebuah rumah kosong, bobrok, dan kotor di Banjar Dukuh, Tabanan. (Anjing itu) sudah mati," tulisnya.
Menurut pengunggah, tetangga di rumah tersebut pernah melihat seorang wanita datang ke rumah tersebut ketika larut malam. Namun, setelah itu perempuan itu sudah tidak terlihat selama berbulan-bulan.
"Dan bau busuk yang datang dari rumah telah mengingatkan mereka tentang situasi tersebut. Kami mengirim tim kami bersama dengan polisi dan otoritas desa, yang memberi kami akses ke properti untuk menyelidiki kasus aneh ini, dan apa yang kami temukan adalah rumah horor yang melebihi apa pun yang pernah kami lihat," ujarnya.
Akun itu juga menyebutkan saat timnya mengecek rumah ditemukan toilet penuh tulang anjing dan tengkorak.
"Meskipun tidak ada cara untuk mengetahui dengan pasti, itu membuat kulit kita merinding untuk berpikir bahwa itu mungkin dibuat oleh anjing malang di dalam yang mencoba melarikan diri dari hukuman mati," sebutnya.
Baca juga:
Soal unggahan ini, Polres Tabanan sedang melakukan penyelidikan. Peristiwa ini juga dilaporkan pecinta hewan di Bali, Animal Welfare Association. Laporan yang dilayangkan adalah kasus penganiayaan kepada anjing hingga mati ke Mapolres Tabanan, Bali, pada Senin, 4 April.
"Sudah pasti dilakukan penyelidikan," kata Kasat Reskrim Polres Tabanan AKP Aji Yoga Sekar saat dikonfirmasi, Jumat, 8 April.
Polisi sedang mencari pemilik rumah untuk dimintai keterangan. Polisi tak mau berspekulasi apakah rumah itu menjadi tempat jaga anjing.
"Untuk pemiliknya kita masih cek. Rencana akan kita panggil kita agendakan untuk dimintai keterangan," ujarnya.