Antisipasi Kemungkinan 'Serangan Kimia' di Ukraina, WHO Siapkan Rencana Darurat
JAKARTA - Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Regional Eropa mengatakan pada Hari Kamism, badan itu sedang mempersiapkan kemungkinan "serangan kimia" di Ukraina, sebagai tanda mereka menganggap serius peringatan yang muncul dari Barat dan Moskow.
"Mengingat ketidakpastian situasi saat ini, tidak ada jaminan perang tidak akan bertambah buruk," kata Hans Kluge, direktur regional WHO untuk Eropa, dalam pengarahan dari Lviv, Ukraina, melansir Reuters 7 April.
"WHO sedang mempertimbangkan semua skenario dan membuat kontinjensi, untuk situasi berbeda yang dapat menimpa rakyat Ukraina, dari perawatan lanjutan terhadap korban massal hingga serangan kimia," katanya.
Dia menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut tentang persiapan.
Kluge juga mengatakan, WHO berkoordinasi dengan Uni Eropa untuk melakukan triase pasien yang datang dari Ukraina dan mengatur agar mereka dikirim untuk perawatan di Eropa.
Dalam pengarahan yang sama, tertunda karena sirene serangan udara, direktur insiden WHO Heather Papowitz mengatakan, Ukraina adalah negara industri dengan 'bahaya kimia' di seluruh yang dapat terkena serangan yang berbeda.
Sebelumnya, pejabat Barat telah berulang kali menyuarakan kekhawatiran Rusia dapat menggunakan senjata kimia dan biologi di Ukraina, dengan risiko efek limpahan di luar negeri, tanpa memberikan bukti.
Baca juga:
- Kepala Pentagon Telepon Menhan Ukraina, AS Prioritaskan Pengiriman UAV, Javelin hingga Stinger Bantu Kyiv Hadapi Rusia
- Puluhan Diplomatnya Diusir, Rusia Ingatkan Negara-negara Barat: Merusak Hubungan Bilateral
- Sindir Pemimpin Barat yang Tuduh Presiden Putin Penjahat Perang, Menlu Lavrov: Tanya Hati Nurani Sendiri
- Ratusan Warga Sipil Disebut Tewas di Bucha Ukraina, Sekjen PBB Serukan Penyelidikan Independen
Sementara, Kementerian Pertahanan Rusia menuduh Kyiv, tanpa memberikan bukti, merencanakan serangan kimia terhadap rakyatnya sendiri, untuk menuduh Moskow menggunakan senjata kimia dalam invasi ke Ukraina yang dimulai pada 24 Februari.