Sebanyak 13.308 Lansia di Manggarai Barat Sudah Divaksin COVID-19
NTT - Sebanyak 13.308 dari 17.061 jiwa lanjut usia di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, telah menerima vaksin COVID-19 dosis satu.
"Hingga 30 Maret 2022, sebanyak 13.308 lansia sudah terima dosis satu dengan persentase 78,0 persen atau keterangan baik," kata Kepala Dinas Kesehatan Manggarai Barat Paulus Mami di Labuan Bajo, dilansir Antara, Kamis, 7 April.
Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat memang fokus memberikan layanan vaksinasi kepada lansia, baik dosis satu, dua, dan lanjutan (booster).
Tercatat, capaian vaksinasi dosis dua telah menyentuh angka 68,1 persen atau menyasar 11.621 jiwa. Sedangkan dosis tiga baru mencapai 8,4 persen atau menyasar 1.441 jiwa.
Terkait vaksinasi lanjutan, dia mengatakan sebanyak 17.061 lansia akan mendapatkan layanan itu yang tersebarkan ke 22 Puskesmas di Manggarai Barat.
Adapun cakupan vaksinasi dosis satu di Manggarai Barat hingga 30 Maret 2022 telah mencapai angka 86,2 persen atau sebanyak 174.737 jiwa tervaksin dari target 202.827 jiwa.
Baca juga:
- Reog Ponorogo Diusulkan ke UNESCO, Menko PMK: Segera Siapkan Berkas, Malaysia Juga Mengajukan
- Bertemu Butet Kartaredjasa di Yogyakarta, Ridwan Kamil Diskusi Politik dan Budaya
- Sandiaga Bertemu Menteri Perdagangan-Pariwisata Australia Promosikan Destinasi Wisata Indonesia
- Cerianya Erick Thohir Bukber dengan Artis Senior dan Seniman, Begini Ekspresinya Saat Ditanya Soal Harga BBM dan Kebutuhan yang Melambung
Selanjutnya persentase dosis dua sebanyak 70,4 persen atau sebanyak 142.753 jiwa tervaksin, sedangkan capaian dosis lanjutan baru menyentuh angka 7,6 persen atau sebanyak 15.427 jiwa.
Pemberian vaksinasi lanjutan tentunya dilakukan kepada warga yang telah melakukan vaksinasi kedua dengan jarak minimal enam bulan antara pemberian vaksin kedua dan vaksin lanjutan. Tak hanya itu, jenis vaksin lanjutan yang diberikan akan disesuaikan dengan jenis vaksin dosis satu dan dua.
Paulus berharap masyarakat bisa segera mendapatkan layanan vaksinasi lanjutan.
Vaksinasi COVID-19 memang gencar dilakukan pemerintah daerah agar terwujudnya kekebalan kelompok di daerah pariwisata super prioritas tersebut.