Bantah Tudingan Pembantaian di Bucha, Kementerian Pertahanan Rusia: Provokasi Berita Palsu untuk Media Barat
JAKARTA - Kementerian Pertahanan Rusia tegas menolak tuduhan rezim Kyiv, terkait dugaan pembantaian warga sipil di pemukiman Kota Bucha di wilayah Kyiv yang dilontarkan akhir pekan kemarin.
Selain itu, pihak kementerian juga mengatakan, bahwa foto dan video dari Bucha adalah satu lagi palsu yang dibuat oleh rezim Pemerintah Kyiv untuk media Barat.
"Semua foto dan video yang diduga membuktikan 'kejahatan' yang dilakukan oleh pasukan Rusia di Kota Bucha, wilayah Kiev, yang dirilis oleh rezim Kiev, merupakan provokasi lain," kata kementerian itu, melansir TASS 4 April.
"Foto-foto dan video-video dari Bucha adalah palsu yang dibuat oleh rezim Kiev untuk media Barat, seperti yang dilakukan di rumah bersalin Mariupol dan di kota-kota lain," tegas kementerian.
Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Bucha menuding pasukan Rusia bertanggung jawab atas tewasnya ratusan penduduk sipil di kota itu, selama pendudukan sekitar sebulan.
Wali Kota Bucha, Anatoliy Fedoruk, menunjukkan kepada tim Reuters dua mayat dengan kain putih diikatkan di lengan mereka yang katanya adalah apa yang dipaksa oleh penduduk untuk dipakai oleh para pejuang dari Chechnya, sebuah wilayah di Rusia selatan yang telah mengerahkan pasukan ke Ukraina untuk mendukung Rusia.
Salah satu tu mayat diikat tangannya oleh kain putih, dan tampaknya telah ditembak di mulut.
Baca juga:
- Pasukan Rusia Dipukul Mundur dari Sekitar Kyiv, Mantan Juara Dunia Tinju Vitali Klitschko Minta Warganya Tidak Kembali Dulu
- Pasukan Ukraina Kembali Rebut Wilayah di Sekitar Kyiv, Tangkis Rudal Iskander dan Hancurkan Tank Rusia
- Ukraina Serang Depot Bahan Bakar Rusia, Kremlin: Tidak Ideal untuk Pembicaraan Damai, Operasi Khusus Berlanjut
- Dua Pesawat Latih KT-1 Tabrakan di Udara, Empat Siswa Penerbang dan Instruktur Tewas
Bucha terletak 37 km (23 mil) barat laut kota Kyiv dan akhir pekan ini ketika wartawan mengunjungi, pihak berwenang mulai membuat tuduhan kekejaman, itu adalah pemandangan bangunan hancur dan jalan-jalan penuh dengan mayat.
"Setiap perang memiliki beberapa aturan keterlibatan untuk warga sipil. Rusia telah menunjukkan bahwa mereka secara sadar membunuh warga sipil," kata Fedoruk, melansir Reuters.
Fedoruk mengatakan pada Hari Sabtu, bahwa lebih dari 300 penduduk kota telah tewas. Reuters, yang dibawa ke tempat kejadian oleh pihak berwenang Ukraina, tidak segera dapat memverifikasi tuduhan wali kota tersebut.