Rudal Rusia Gempur Infrastruktur Penting di Odesa Ukraina, Tidak Ada Korban Jiwa
JAKARTA - Rudal-rudal Rusia menggempur "infrastruktur penting" yang kemungkinan besar adalah depot bahan bakar di dekat kota pelabuhan Odesa, Ukraina, Minggu dini hari.
Tidak ada korban dalam peristiwa itu, kata pejabat kota.
Odesa adalah salah satu pelabuhan penting di Laut Hitam dan pangkalan utama angkatan laut Ukraina.
Dilansir Antara dari Reuters, kota itu menjadi sasaran pasukan Rusia karena jika berhasil direbut akan melancarkan jalur darat menuju Transdniestria, provinsi yang memisahkan diri dari Moldova dan menjadi basis tentara Rusia.
Kementerian pertahanan Rusia mengatakan serangan rudal oleh pasukannya menghancurkan sebuah kilang minyak dan tiga fasilitas penyimpanan bahan bakar dekat Odesa pada Minggu.
Fasilitas tersebut digunakan Ukraina untuk memasok kebutuhan pasukannya di dekat kota Mykolaiv, kata kemenhan Rusia.
Vladyslav Nazarov, seorang pejabat di Komando Operasional Selatan Ukraina, mengatakan di Telegram: "Rusia mulai melancarkan serangan rudal. Wilayah Odesa menjadi salah satu target. Musuh terus melakukan serangan keji terhadap infrastruktur penting."
"Asap terlihat di sejumlah kawasan di kota itu. Semua sistem dan struktur terkait berfungsi… Tak ada korban jiwa dilaporkan."
Baca juga:
- Update COVID-19 Per 3 April: Kasus Baru Bertambah 1.933, Jumlah Pasien Sembuh Capai 4.067
- Dinas Perindustrian NTB Bantu IKM Kembangkan Ampas Minyak Goreng Kelapa jadi Berbagai Jenis Kuliner
- AS Sumbangkan 35,8 Juta Dosis Vaksin COVID untuk Indonesia
- Polres Mukumoko Hanya Minimalisir Kecelakaan Saat Gelar Razia, Oknum Pejabat Ini Malah Sewot Unggah di Facebook
Vika, seorang warga setempat yang menolak menyebut nama lengkapnya, mengatakan serangan itu bukan "ucapan selamat pagi buat Odesa".
"Kami dibangunkan oleh ledakan hebat di dekat rumah kami. Ada asap, anak-anak panik, kaca-kaca jendela hancur… mengerikan," katanya kepada Reuters.
Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari lewat apa yang mereka sebut sebagai "operasi militer khusus" untuk melucuti militer dan melakukan "denazifikasi" negara tetangganya itu.
Ukraina menyebut alasan Rusia itu sebagai dalih tak berdasar untuk memicu perang.