Capaian Vaksinasi Lansia sudah 70 Persen, Dinas Kesehatan Sumsel Masih "Kejar Setoran"

JAKARTA - Vaksinasi COVID-19 dosis pertama untuk kelompok lanjut usia (lansia) di 17 kabupaten/kota wilayah Provinsi Sumatera Selatan sudah mencapai 70 persen atau sekitar 415 ribu jiwa. Capaian ini terbilang cukup bagus mengingat target Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel adalah 597.071 jiwa.

Meski hampir mendekati target, Dinkes Sumsel masih akan menggenjot vaksinasi untuk lansia. Jangkauan akan lebih diperluas agar target bisa segera tercapai.

Kepala Dinkes Sumsel, Lesty Nuaraini mengatakan, lansia merupakan kelompok masyarakat yang berisiko tinggi tertular COVID-19. "Orang tua lanjut usia meskipun mobilitas rendah berpotensi tertular oleh anak dan anggota keluarganya yang aktif bekerja, sekolah, dan melakukan berbagai kegiatan di luar rumah lainnya," ujarnya, seperti dilansir Antara.

Menurut Lesty, untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 perlu dilakukan perlindungan maksimal kepada masyarakat dengan vaksinasi terutama kepada para lansia yang rentan tertular atau menularkan virus Corona.

Untuk itu, bagi masyarakat yang memiliki anggota keluarga yang tergolong lansia untuk membawanya mengikuti pelayanan vaksinasi di fasilitas kesehatan dan sentra pelayanan vaksinasi massal yang diselenggarakan jajaran Dinas Kesehatan, TNI, Polri dan instansi lainnya.

Untuk melakukan vaksinasi COVID-19 kepada lansia dan seluruh kelompok sasaran lainnya di wilayah Sumsel dengan target 6,3 juta jiwa pada 2022 ini, Dinkes Sumsel menyiapkan 3.300 petugas/vaksinasi. Pelayanan vaksinasi itu dilakukan dengan cara kegiatan massal di berbagai tempat dan 459 fasilitas kesehatan (faskes) yang tersebar di seluruh provinsi setempat.

Lesty mengatakan, dengan memaksimalkan vaksinasi tersebut diharapkan dapat tercipta kekebalan komunal (herd immunity) sesuai dengan harapan bersama.

Sementara ini capaian vaksinasi COVID-19 di Sumsel secara umum untuk dosis pertama 93 persen lebih atau sekitar 5,8 juta orang dari target 6,3 juta jiwa sedangkan dosis kedua sekitar 71 persen, dan vaksinasi penguat (booster) 4,92 persen atau 311 ribu jiwa.