Pemerkosaan Gadis 19 Tahun dari Kasta Terendah di India Picu Gerakan Massa
JAKARTA - Meninggalnya seorang wanita berusia 19 tahun korban pemerkosaan picu unjuk rasa di Hathras, Uttar Pradesh, India. Tercatat, ratusan orang dari Partai Bhim Army turun ke jalan akibat pemerintah gagal melindungi wanita, terutama mereka yang berasal dari kasta paling rendah di India.
“Hukum dan ketertiban di India telah sangat merosot. Hampir tidak ada perlindungan bagi perempuan. Penjahat secara terbuka melakukan kejahatan,” kicau pemimpin partai oposisi Kongres, Priyanka Gandhi Vadra dikutip Reuters, Selasa, 29 September.
Sebelumnya, korban diserang dan diperkosa pada 14 September pada sebuah lapangan dekat rumahnya di Hathras. Nyawa wanita tersebut tak bisa diselamatkan sekalipun telah dibawah ke rumah sakit di negara bagian Uttar Pradesh.
Polisi kemudian bergerak cepat dengan menangkap empat orang pria yang diduga melakukan pemerkosaan. Otoritas setempat pun berjanji akan melakukan penyelidikan dan mengumpulkan bukti dalam waktu yang cepat.
"Kami akan membawa masalah ini ke pengadilan jalur cepat untuk penyelidikan lebih cepat dan pengumpulan bukti," kata otoritas setempat dalam sebuah pernyataan.
Baca juga:
Berdasarkan kasus tersebut, negara bagian Uttar Pradesh yang dipimpin oleh kendaraan politik PM Narendra Modi, Partai Bharatiya Janata, menjadi kawasan paling tidak aman bagi wanita di India. Sebab, pada Desember tahun lalu, terdapat kejadian seorang wanita berusia 23 tahun dibakar oleh sekelompok pria saat dirinya menuju ke pengadilan untuk mengajukan tuntutan pemerkosaan.