'Akhirnya..', Ungkapan Syukur Hamudin Setelah 23 Tahun Jadi Guru Honorer dan Kini Berubah Status

JAKARTA - Sebanyak 367 guru honorer di Balikpapan dilantik menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Balai Kota Balikpapan.

“Akhirnya,…” kata Hamudin, 54 tahun.

Hamudin adalah guru di SMP Negeri 1 Balikpapan yang menjadi satu dari ratusan guru yang dilantik tersebut.

Hamudin paham kalau masa pensiun 60 tahun tinggal 6 tahun lagi. Karena itu ia berjanji akan memaksimalkan pengabdiannya.

“Saya bersyukur karena penghasilannya juga bertambah daripada sebelumnya,” katanya sumringah, Rabu 30 Maret dikutip dari Antara.

Sementara itu, terdapat 380 orang honorer yang lulus tes untuk menjadi PPPK pada tahun ini. Namun ada 13 orang masih belum selesai proses administrasinya sehingga akan dilantik pada kesempatan terpisah.

Para guru honorer yang dilantik menjadi PPPK tersebut mengisi penugasan sebagai guru kelas, guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan, dan guru-guru mata pelajaran di sekolah-sekolah di Balikpapan.

Hamudin bercerita, bahwa ia sudah sejak 1999 menjadi guru honorer. Ia juga pernah ikut tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) namun tak lulus. Namun ia tak pernah putus asa untuk ikut tes. Ia pun yakin harapannya dengan menjadi guru status PPPK kesejahteraan akan lebih baik.

Mulai 2019 lampau, honor guru di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan adalah Rp2,7 juta hingga Rp3 juta.

“Guru honorer tingkat Sekolah Dasar (SD) yang tadinya hanya Rp1,3 juta naik menjadi Rp2,7 juta perbulan. Kemudian guru honorer yang sebelumnya Rp1,8 juta menjadi Rp2,7 juta perbulan. Anggaran tersebut berasal dari APBD Kota,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan Muhaimin dalam sebuah kesempatan terpisah.

Jumlah guru honorer yang tercatat oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sebanyak 1.300 orang untuk tingkat SD dan SMP. Mereka direkrut untuk memenuhi kekurangan tenaga guru.