Satgas: 21,7 Juta Warga Indonesia Sudah Dapat Suntikan Vaksin Booster
JAKARTA - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 melaporkan jumlah warga Indonesia yang telah mendapat suntikan vaksin penguat atau booster pada hari ini sebanyak 253.426 orang.
Dengan demikian, total warga Indonesia sudah mendapatkan dosis ketiga per hari ini sebanyak 21.728.296 orang.
Sedangkan jumlah warga yang menerima dosis lengkap menjadi 159.025.975 orang setelah bertambah 195.509 orang dari hari sebelumnya.
Penambahan juga terjadi pada penerima dosis pertama vaksin COVID-19. Hari ini sebanyak 196.354.667 orang sudah mendapatkan dosis pertama, bertambah 113.796 orang.
Sedangkan jumlah sasaran dari vaksinasi COVID-19 yang ditargetkan pemerintah sampai saat ini ada sebanyak 208.265.720 orang guna memutus mata rantai penularan dan membentuk kekebalan kelompok (herd immunity).
Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Reisa Broto Asmoro mengatakan vaksinasi penguat (booster) salah satu upaya mitigasi yang dapat melindungi setiap anggota keluarga dari penularan COVID-19 saat mudik Lebaran mendatang.
Saat masyarakat kembali ke kampung halaman akan banyak pula orang tua dan anak-anak yang memiliki kemungkinan belum divaksinasi.
Baca juga:
- Virolog Nilai Tepat Kebijakan Pemerintah Soal Lebaran 2022 Pemudik Harus Sudah Divaksin Booster
- Berpegang Fatwa MUI, Satgas COVID-19 Tetap Genjot Vaksinasi COVID-19 Saat Ramadan 2022
- Soal Wacana Presiden Tiga Periode, Jokowi Tegaskan Taat Konstitusi
- Kemenag Jelang Ramadan: Kapasitas Tempat Ibadah PPKM Level 1 Bisa 100 Persen, Level 2: 75 Persen, Level 3: 50 Persen
Melalui proteksi yang diberikan vaksinasi penguat, antibodi setiap orang dapat terbentuk secara optimal. Vaksinasi penguat juga dapat membantu situasi pandemi COVID-19 di Indonesia menjadi lebih terkendali karena dapat menjaga tren kasus positif menjadi tetap rendah.
Dirinya berharap, masyarakat memahami manfaat vaksinasi penguat dan segera pergi ke fasilitas kesehatan terdekat guna melengkapi dosis vaksin selanjutnya agar setiap orang dapat mudik dengan aman.
“Ini merupakan bagian dari mitigasi, tentunya kita ingin merayakan Lebaran tahun ini dengan baik, tidak merugikan orang tua, mau tetap kasusnya turun, terus tetap landai tidak naik-naik lagi,” kata Reisa.