WIR Asia yang Sebagian Sahamnya Dimiliki Yenny Wahid, Group Lippo Hingga Pieter Tanuri, Tetapkan Harga Perdana IPO Rp168
JAKARTA - PT Wir Asia Tbk (WIRG), sebuah perusahaan berbasis digital reality telah mengakhiri masa penawaran awal saham perdana untuk tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hasilnya, harga saham perseroan ditetapkan Rp168
Mengutip dokumen penawaran perseroan, Selasa 29 Maret, WIR akan melepas sebanyak 2,3 miliar saham atau setara dengan 20 persen modal ditempatkan dan disetor penuh. Dengan begitu, perseroan bakal meraup dana Rp392,63 miliar.
Perseroan menambahkan, aabila terjadi kelebihan pemesanan pada penjatahan terpusat, WIR akan mengeluarkan sebanyak-banyaknya 233.709.000 saham tambahan pada harga yang sama Rp168. Sehingga, jika ini dilakukan, nilai penawaran umum perseroan bisa mencapai Rp431,89 miliar.
Selain melepas saham perdana, WIR juga berencana menerbitkan waran seri I sebanyak 771,24 juta, yang akan dibagikan secara cuma cuma kepada pemegang saham baru dengan rasio 10 saham baru mendapat tiga waran seri I.
Harga pelaksanaan waran seri I WIR adalah Rp188 sehingga nilainya akan mencapai Rp144,99 miliar.
WIR membuka masa penawaran umum pada 29-31 Maret dengan target pencatatan saham perdana di BEI pada 4 April mendatang.
Adapun dalam aksi ini perseroan menunjuk Ciptadana Sekuritas Asia sebagai penjamin emisi efek.
Baca juga:
- Perusahaan Digital Reality WIR Asia Lepas Saham ke Publik, Masa Penawarannya Mulai Hari Ini pada Harga Rp150-Rp175 per Saham
- Mau IPO, Wir Asia Punya Pemegang Saham dengan Nama Mentereng: Ada Yenny Wahid, Group Lippo-nya Konglomerat Mochtar Riady, Hingga Pieter Tanuri
- Termasuk GOTO, Anak Usaha BUMN Hingga Rumah Sakit Milik Keluarga Konglomerat Martua Sitorus, 32 Perusahaan Incar Dana Rp29,13 Triliun dari IPO
Seperti diketahui, WIR bukan sembarang perusahaan digital semata. Perusahaan berbasis digital reality ini punya sederet nama mentereng dalam susunan pemegang sahamnya.
Salah satu pemegang saham Wir Asia adalah Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman atau yang lebih akrab dikenal sebagai Yenny Wahid.
Putri mendiang mantan presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ini tercatat memiliki 280,42 juta saham Wir Asia atau setara dengan 2,4 persen.
Selain Yenny Wahid, tercatat juga perusahaan Group Lippo milik konglomerat Mochtar Riady PT Star Pacific Tbk dengan kepemilikan 79,56 juta atau setara dengan 0,85 persen.
Nama-nama pengusaha pun ada dalam susunan pemegang saham Wir Asia. Di antaranya konglomerat Pieter Tanuri dengan kepemilikan 60 juta saham atau 0,5 persen.
Juga ada Mohammad Arsjad Rasjid Prabu Mangkuningkrat alias Arsjad Rasid yang merupakan prresiden direktur PT Indika Energy Tbk dengan kepemilikan 15,34 juta saham atau 0,16 persen.