Gara-gara Ini Apple Jadi Pangkas Produksi iPhone SE Terbaru!
JAKARTA - Konflik antara Rusia dan Ukraina masih menghantui perusahaan teknologi Amerika Serikat (AS). Kini Apple dilaporkan telah mengurangi produksi iPhone SE baru karena permintaan yang lebih lemah dari perkiraan.
Perusahaan telah meminta pemasok untuk memotong produksi iPhone SE yang menawarkan jaringan 5G sekitar 2 juta unit, menjadi hanya 3 juta unit, atau sekitar 20 persen dari pesanan awal. Apple juga mengurangi pesanan untuk AirPods sekitar 10 juta unit selama setahun penuh 2022.
Penurunan produksi ini merupakan tanda dari perang Ukraina dan dampak negatif inflasi terhadap permintaan elektronik.
Meski demikian, iPhone SE tidak sepopuler iPhone Apple yang lebih mahal. Menurut Counterpoint Research, iPhone SE versi 2020 hanya menyumbang 12 persen dari semua penjualan iPhone sejak diluncurkan hingga Q4 2021.
Namun jika melansir Nikkei Asia dari TechCrunch, Selasa, 29 Maret, laporan pendapatan terbaru Apple menemukan bahwa pendapatan raksasa perangkat keras ini melebihi ekspektasi di tengah kekurangan chip yang sedang berlangsung.
Perusahaan yang berbasis di Cupertino, AS, itu menandai pertumbuhan 9 persen dalam penjualan iPhone, padahal sebagian besar pasar lainnya berkontraksi. Sayangnya, iPhone SE 5G terbaru tiba di saat terjadinya badai masalah global.
Baca juga:
Pada awal bulan, Apple juga mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan penjualan di Rusia, menyusul invasi ke negara tetangga Ukraina.
“Kami akan terus mengevaluasi situasi dan berkomunikasi dengan pemerintah terkait tentang tindakan yang kami ambil. Kami bergabung dengan semua orang di seluruh dunia yang menyerukan perdamaian," ujar Apple.
Sejumlah perusahaan lainnya juga telah mengambil tindakan serupa, termasuk pesaing utama Apple, Samsung. Kekurangan chip global terus menjadi faktor di sini, bersama dengan masalah inflasi lebih luas, yang berdampak pada keputusan pembelian.