Airlangga: Perguruan Tinggi Diharapkan Ciptakan Sarjana yang Cakap Digital
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berharap Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Alumni ITS bisa menghasilkan terobosan dan gagasan untuk membantu pemerintah mencapai target Indonesia Emas 2045.
Dalam pidato sambutannya di Rakernas Alumni ITS secara virtual, Menko Airlangga menegaskan, target Indonesia Emas 2045 harus disiapkan. Pemerintah berupaya mendorong penciptaan SDM unggul yang kreatif, cakap digital, dan mempunyai mental kewirausahaan untuk menyongsong momentum Indonesia Emas.
"Semoga Rakernas ini dapat menghasilkan gagasan dan inovasi yang tentunya mencerminkan kearifan dan juga terobosan yang dilakukan oleh para alumni ITS,” kata Menko Airlangga, dalam keterangan resmi, Senin, 28 Maret.
Airlangga menambahkan, kebijakan-kebijakan untuk mencapai Indonesia Emas sudah dilakukan. Antara lain, kebijakan hilirisasi guna meningkatkan nilai tambah sumber daya alam di dalam negeri, mendorong sektor manufaktur yang berdampak luas meningkatkan devisa dan investasi, kebijakan program substitusi impor, dan kebijakan terkait peningkatan kualitas SDM Indonesia dengan penciptaan digital talent.
Ketua Umum Partai Golkar ini mengaku, potensi ekonomi digital di tahun 2021 adalah 70 miliar dolar AS. Jumlah ini diperkirakan akan naik di tahun 2025 menjadi 146 miliar dolar AS.
"Indonesia tentunya membutuhkan SDM yang jumlahnya besar, yaitu 9 juta orang sampai tahun 2030. Inilah yang menjadi tantangan agar Perguruan Tinggi mampu mencetak sarjana-sarjana yang digital literate,” ujar Airlangga.
Baca juga:
Pemerintah juga telah memberikan dukungan melalui pengembangan talenta digital. Antara lain melalui Kartu Prakerja dan Gerakan Nasional Literasi Digital untuk masyarakat umum, Digital Talent Scholarship untuk level tenaga profesional, dan Digital Leadership Academy untuk para pimpinan.
Selain untuk meningkatkan jumlah talenta digital di Indonesia, program-program tersebut juga diharapkan dapat meningkatkan jumlah wirausaha di Indonesia.
Menurut Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) ini, pemerintah mengharapkan jumlah wirausaha di Indonesia dapat meningkat dan mencapai 5 persen.
Pemerintah juga telah menciptakan dan memberikan berbagai regulasi yang memberikan perlindungan dan kemudahan kepada UMKM termasuk pembiayaannya.
Misalnya, dukungan pembiayaan bisa diperoleh melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR). Pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 373 triliun dengan bunga 3 persen sampai akhir 2022.