Australia Cabut Larangan Masuk Kapal Pesiar Mulai Bulan Depan, Setelah Penutupan Selama Dua Tahun

JAKARTA - Australia mengumumkan bakal mencabut larangan masuk terhadap kapal pesiar internasional bulan depan, yang secara efektif mengakhiri semua larangan perjalanan terkait COVID-19 setelah dua tahun, meningkatkan industri pariwisata yang terpukul keras oleh pembatasan pandemi.

Negeri Kangguru melarang masuknya kapal pesiar pada Maret 2020, ketika mereka menjadi sumber sekitar 20 persen dari infeksi virus corona awal Australia. Kapal-kapal itu menjadi titik nyala dalam respons pandemi, setelah penumpang yang bergejala diizinkan untuk turun di Sydney, banyak di antaranya kemudian dinyatakan positif.

Pemerintah federal mengatakan tidak akan memperbarui larangan saat ini setelah 17 April, karena negara itu mulai hidup dengan virus corona setelah mencapai tingkat vaksinasi yang lebih tinggi. Bulan lalu, Australia sepenuhnya membuka kembali bandaranya untuk pelancong internasional yang divaksinasi.

Sebelum pandemi, Australia menyambut lebih dari 600.000 penumpang kapal pesiar di seluruh pelabuhannya, dari semulai hampir 350 kapal pada 2019, menurut data resmi, sumber pendapatan utama bagi industri pariwisata negara itu senilai 60 miliar dolar Australia.

Ilustrasi kapal pesiar di Sydney, Australia. (Wikimedia Commons/Bahnfrend)

"Saya tidak sabar untuk melihat terminal kapal pesiar kami sekali lagi dipenuhi dengan penumpang internasional yang tiba, mendapatkan bentuk kapal industri yang penting ini dan kembali ke atas air sekali lagi," kata Menteri Dalam Negeri Karen Andrews dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters 19 Maret.

Pelonggaran lebih lanjut dalam pembatasan datang di tengah ancaman dari sub-varian BA.2 yang sangat menular dari jenis virus corona Omicron, yang telah diperingatkan pihak berwenang dapat menggandakan infeksi harian dalam empat hingga enam minggu ke depan.

Di bawah kebijakan baru, penumpang perlu divaksinasi ganda dan masuknya akan tergantung pada kesiapan masing-masing negara bagian serta teritori, untuk menerima kapal pesiar di pelabuhan dalam yurisdiksi mereka, seperti melansir Kyodo News.

Keputusan untuk mengizinkan kapal pesiar internasional kembali ke Australia, muncul sekitar sebulan setelah perbatasannya dibuka kembali untuk turis yang divaksinasi penuh.

Untuk diketahui, meskipun ada seruan dari para pakar kesehatan untuk menerapkan kembali beberapa pembatasan, termasuk membuat masker wajib di tempat-tempat dalam ruangan, Perdana Menteri Scott Morrison pada akhir pekan mengatakan negara itu siap untuk hidup dengan COVID-19 seolah-olah itu adalah flu biasa.