Siapkan Skenario Amankan Jalur Bus MotoGP, Dishub Mataram Akan Perpanjang Durasi Lampu Hijau

MATARAM - Dinas Perhubungan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) telah menyiapkan skenario pengamanan jalur bus penonton MotoGP menuju areal Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika dari bekas Bandara Selaparang, Rembiga hingga Gapura Tembolak, Jalan Lingkar Selatan.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Mataram M Saleh mengatakan, beberapa skenario pengamanan jalur yang akan dilakukan antara lain mengatur rambu lalu lintas warna hijau lebih lama dari durasi biasa.

"Setiap rombongan bus penonton MotoGP melintas di rambu lampu merah, petugas kami akan mengatur durasi lampu hijau lebih lama hingga rombongan bus melintas sekaligus," katanya di Mataram, Antara, Kamis, 17 Maret. 

Selain itu, lanjut dia, akan dilakukan pengawalan agar rombongan bus penonton MotoGP tidak terkena macet sesuai dengan jalur yang telah ditetapkan.

Jalur bus penonton MotoGP dari Kabupaten Lombok Utara, Lombok Barat dan Kota Mataram tersebut dimulai dari bekas Bandara Selaparang Rembiga, menuju Jalan Udayana.

Kemudian persimpangan AMM belok kanan ke Jalan Pendidikan, ke arah Jalan Majapahit, selanjutnya ke Ampenan Jalan Arya Banjar Getas dan terakhir di Gapura Tembolak Jalan Lingkar Selatan.

"Pengawalan bus kita lakukan sampai ke Gapura Tembolak yang merupakan pintu masuk atau batas wilayah Kota Mataram," katanya.

Untuk memberikan pengawalan secara optimal, puluhan petugas Dishub Kota Mataram dipiketkan selama tiga hari yakni 18-20 Maret 2022. Termasuk saat jam pulang, di Jalan Sriwijaya, tepatnya depan Niaga Supermarket.

Pasalnya, kawasan itu kerap menjadi titik rawan kemacetan lalu lintas, apalagi selama tiga hari pemerintah kota memberikan kebijakan jam operasional rumah makan, restoran serta pedagang kaki lima (PKL) selama MotoGP boleh sampai pukul 24.00 WITA.

"Kebijakan itu perlu kita antisipasi, karena sepulang dari sirkuit para penonton pasti akan mencari makan atau jalan-jalan ke Lombok Epicentrum Mall," katanya.

Sementara itu, tingkat rawan kemacetan pada pagi hari yang menjadi atensi adalah hari Minggu pagi di Jalan Udayana yang biasanya ramai karena adanya kegiatan CFD (car free day).

"Karena itu, kita sudah berkoordinasi dengan DLH agar meniadakan kegiatan CFD khusus pada Minggu, 10 Maret, agar Jalan Udayana steril sehingga tidak terjadi kemacetan lalu lintas," katanya.