Nikmatnya Jadi Warga Jakarta, Distribusi Minyak Goreng 2 Kali Sepekan Supaya Tak Langka

JAKARTA - Distribusi minyak goreng di Jakarta akan akan dilakukan sebanyak dua kali dalam sepekan guna mengatasi kelangkaan komoditas itu dalam beberapa waktu terakhir.

"Sudah dipastikan setiap dua kali dalam sepekan akan dikirim. Jadi, warga Jakarta tidak usah khawatir. Menteri perdagangan dan jajaran juga memastikan harganya terjangkau," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota Jakarta, Rabu 9 Maret.

Ia menjelaskan, kepastian pengiriman minyak goreng tersebut, tidak hanya untuk menjamin perihal persediaan komoditas, tapi juga datang dengan harga sesuai dengan batas harga eceran tertinggi (HET), yakni Rp14.000 per liter.

Dilansir dari Antara, Riza menerangkan bahwa ketersediaan serta keterjangkauan harga minyak goreng di Jakarta sebelumnya juga telah sudah dikoordinasikan dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag).

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan terjadi kebocoran minyak goreng murah hasil kewajiban untuk memenuhi pasar domestik (domestic market obligation/DMO) di tingkat distributor sehingga menyebabkan harga tertahan tinggi hingga pekan ini.

Kebocoran distribusi itu, kata Lutfi, disebabkan karena minyak goreng harga murah itu sebagian disalurkan ke industri dan diselundupkan ke luar negeri mengikuti harga internasional yang relatif tinggi ketimbang harga jual domestik.

Menurutnya, kebocoran distribusi juga terjadi di alur distribusi di tingkat D1 dan D2 karena masih ada sejumlah spekulan di dalam negeri yang menahan pasokan sembari menunggu pemerintah bakal mencabut kebijakan harga eceran tertinggi atau HET minyak goreng hasil DMO tersebut.

"Ada yang menimbun di D1 dan D2 lalu dijual di industri dan menyelundupkan ke luar negeri karena mereka beli murah, ada spekulasi bahwa HET ini akan dicabut. Saya tegaskan tidak ada rencana atau pemikiran untuk mencabut HET ini," kata Lutfi di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Kementerian Perdagangan melaporkan minyak goreng murah hasil kebijakan DMO sudah mencapai 415 juta liter sejak implementasi 14 Februari 2022.

Artinya, ketersediaan minyak goreng murah itu dapat memenuhi kebutuhan masyarakat hingga 1,5 bulan ke depan.