Tentang Sanksi Barat Terhadap Rusia, Presiden Xi Jinping: Berikan Pukulan Terhadap Stabilitas Global
JAKARTA - Presiden China Xi Jinping menyuarakan penentangan sanksi hukuman terhadap Rusia oleh negara-negara Barat, atas serangannya terhadap Ukraina selama pertemuan puncak video trilateral dengan rekan-rekannya dari Prancis dan Jerman, media milik pemerintah melaporkan.
Berbicara dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Olaf Scholz, Presiden Xi mengatakan China bersedia 'memainkan peran aktif' dalam menyelesaikan krisis yang sedang berlangsung "sesuai dengan kebutuhan semua pihak terkait," kata media tanpa menjelaskan lebih lanjut.
"Sanksi Barat akan memberikan pukulan terhadap stabilitas keuangan global, energi, transportasi dan rantai pasokan, menyeret ekonomi dunia di tengah pandemi," kata Presiden Xi seperti dikutip Presiden Macron dan Kanselir Scholz oleh China Central Television.
Selama percakapan Presiden Xi mengatakan, prioritas utama adalah untuk mencegah ketegangan dari 'di luar kendali', menambahkan China akan senang melihat "dialog yang setara" antara Eropa, Rusia, Amerika Serikat dan Organisasi Perjanjian Atlantik Utara, menurut CCTV.
Dalam kesempatan tersebut Presiden Xi kembali menegaskan, kedaulatan dan integritas wilayah, serta masalah keamanan yang sah dari semua negara, termasuk Rusia dan Ukraina, harus dihormati.
Diketahui, Beijing telah menunjukkan pemahamannya tentang masalah keamanan Moskow terkait dengan perluasan NATO. Presiden Rusia Vladimir Putin telah menuntut agar aliansi militer pimpinan AS menarik kembali pasukan dan senjata dari Eropa Timur.
Baca juga:
- Penuhi Permintaan AS, Polandia Berikan Semua Jet Tempur MiG-29 Miliknya untuk Ukraina Gratis
- Balas Larangan Impor Produk Rusia oleh Presiden Biden, Vladimir Putin Tandatangani Dekrit Larangan Ekspor-Impor
- Bantu Ukraina Hadapi Invasi Rusia, Jepang Kirim Rompi Anti-peluru dan Helm Militer
- Siap Bertemu Menlu Rusia di Turki, Menlu Ukraina: Jika Memulai Propaganda Absurd, Saya akan Beri Ketegasan
Dengan meningkatnya konflik antara Rusia dan Ukraina, China telah didesak oleh komunitas internasional untuk bekerja menengahi gencatan senjata ,sementara China menahan diri untuk tidak mengkritik serangan Moskow, yang diluncurkan pada akhir Februari.
Baik Presiden Macron maupun Kanselir Scholz mengatakan kepada Presiden Xi, kedua negara "bersedia memperkuat komunikasi dan koordinasi dengan China untuk mempromosikan perdamaian dan pembicaraan, guna menghindari eskalasi lebih lanjut dari situasi dan krisis kemanusiaan yang lebih serius," menurut CCTV.