Vaksinasi Dosis 2 Capai 70,38 Persen dari Target Sasaran

JAKARTA - Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan cakupan vaksin COVID-19 dosis kedua saat ini mencapai 70,38 persen atau 146.577.204 dosis dari target 208.265.720 penduduk.

"Capaian vaksinasi dosis 2 menjadi penting dalam usaha penanganan dan pencegahan pandemi COVID-19 di Indonesia. Tapi, perjalanan kita belum selesai sampai di sini," kata Nadia dalam keterangan tertulis yang dikutip Sabtu, 5 Maret.

"Target kita untuk dapat mencapai 70 persen dari total populasi Indonesia, ditambah dengan vaksinasi booster yang saat ini juga sudah dibuka untuk umum dan bisa dilakukan setelah 3 bulan sejak vaksinasi primer dosis 1 dan 2," imbuhnya.

Nadia mengatakan vaksinasi COVID-19 ini penting untuk bagi masyarakat lanjut usia, memiliki komorbid hingga anak-anak. Apalagi, kelompok ini rentan bergejala berat saat dinyatakan positif.

"Efektivitas vaksinasi COVID-19 masih tinggi untuk mencegah pasien bergejala berat hingga kematian akibat COVID-19," ungkapnya.

Nadia memaparkan sejak 21 Januari-26 Februari dari 5.013 pasien COVID-19 yang meninggal didominasi mereka yang belum lengkap menerima vaksinasi secara lengkap. Adapun jumlah persentasenya mencapai 69 persen.

Meski begitu, dirinya mengungkap saat ini indikator penanganan COVID-19 terus membaik. Hal ini terlihat dari menurunnya kasus konfirmasi harian yang pada Jumat, 4 Maret berada di angka 26.347.

Selain itu, kasus aktif juga turun sebesar 14.443 menjadi 517.253 setelah kemarin berada di 531.696. "Saat ini kita masih terus berupaya mengendalikan pandemi dengan secara konsisten menurunkan jumlah kasus, positivity rate, hingga fatalitas secara nasional," jelas Nadia.

"Sudah 15 provinsi yang konsisten menunjukkan penurunan jumlah kasus harian dan 8 provinsi menunjukkan pelandaian jumlah kasus harian. Ini sinyal yang positif bagi upaya yang sudah dilakukan bersama-sama," imbuhnya.

Nadia meminta masyarakat segera mendapatkan dosis vaksin COVID-19 secara lengkap ditambah dengan booster.

"Kemenkes juga terus mengimbau masyarakat agar bersedia bekerja sama dalam melakukan testing dan tracing demi mempersempit ruang lingkup penularan COVID-19. Pengetatan protokol kesehatan juga masih perlu dilakukan secara kolektif demi membantu program pemerintah," pungkasnya.