Rusia Tegas Peringatkan Tentara Bayaran Asing di Ukraina: Jika Tertangkap, Tidak Dapat Status Tahanan Perang (POW)
JAKARTA - Tak satu pun dari tentara bayaran yang dikirim Barat ke Ukraina untuk berperang bagi rezim nasionalis, akan menikmati hak para pejuang di bawah hukum humaniter internasional, kata juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Mayor Jenderal Igor Konashenkov.
"Saya ingin membuat pernyataan resmi, tidak ada tentara bayaran yang dikirim Barat ke Ukraina untuk memperjuangkan rezim nasionalis di Kiev, yang dapat dianggap sebagai pejuang sesuai dengan hukum humaniter internasional atau menikmati status tawanan perang (POW)," tegas Konashenkov, melansir TASS 4 Maret.
Dia menyatakan, semua tindakan sabotase oleh tentara bayaran di Ukraina dilakukan dengan menggunakan senjata yang disediakan oleh Barat. Konashenkov memaparkan, tentara bayaran asing menyerang militer Rusia dan konvoi pasokan serta pesawat memberikan dukungan.
"Dalam video yang disebarkan oleh dinas rahasia Ukraina untuk tujuan propaganda sebagai rekaman yang diduga difilmkan oleh warga sipil setempat, mereka memilih untuk tidak tampil di depan kamera," ungkap Konashenkov.
Dia memperingatkan bahwa semua tentara bayaran asing, yang tertangkap dan ditahan di Ukraina, akan dibawa ke pengadilan atas tuduhan kriminal.
Baca juga:
- Pemimpin Quad Sepakat Peristiwa Invasi Rusia ke Ukraina Jangan Sampai Terjadi di Indo-Pasifik
- Mantan Juara Dunia Catur Kasparov Sebut Kejahatan Perang Putin di Luar Imajinasi, Kembalikan Rusia ke Zaman Batu
- Puji Operasi Khusus di Ukraina Berjalan Sesuai Rencana, Presiden Putin: Tentara Kami Berjuang dengan Gigih
- AS Kembali Jatuhkan Sanksi Terhadap Rusia, Sasar Juru Bicara Kremlin hingga Konglomerat Alisher Usmanov
"Paling-paling, mereka dapat dituntut sebagai penjahat. Kami mendesak semua warga negara asing yang mungkin memiliki rencana untuk pergi dan berjuang untuk rezim nasionalis Kiyiv, untuk berpikir belasan kali sebelum melanjutkan," tegas Konashenkov memperingatkan.