Hero Tito, Petinju dengan Frekuensi Pertandingan Tak Biasa
JAKARTA - Petinju nasional, Hero Tito, meninggal dunia setelah sempat koma beberapa hari di rumah sakit. Dia mengembuskan napas terakhirnya pada Kamis, 3 Maret.
Hero Tito meninggal setelah menjalani operasi akibat pembengkakan otak. Cedera itu dia dapat saat berduel dengan James Mokoginta di Holywings Club, Kawasan Pusat Bisnis Sudirman (SCBD) Jakarta pada Minggu malam, 27 Februari lalu.
Sebuah pukulan telak James di ronde ketujuh membuat Hero Tito terjatuh dan dinyatakan kalah KO. Dia sempat bangun, namun kembali tak sadarkan diri hingga dibawa ke rumah sakit.
Hero Tito diketahui sebagai petinju dengan frekuensi bertanding sangat banyak, bahkan berlebihan. Terhitung sejak November 2021, dia setiap bulan naik ring, demikian yang dilansir dari Boxrec.com.
Diawali dengan pertarungan enam ronde melawan Hendy Luis di Malang pada 7 November 2021. Pada 5 Desember, dia bertanding delapan ronde kontra Khartik Kumar di Hyderabad, India.
Baca juga:
- Hero Tito Petinju Indonesia ke-31 yang Tewas Usai Bertanding: Jangan Ada Lagi yang Menyusul, Semoga Ini Terakhir
- Hero Tito dan Impian Rumah yang Baru Setengah Jadi
- VIDEO: Kabar Duka, Petinju Hero Tito Tutup Usia, Sempat Dirawat Intensif Usai Pertandingan
- Petinju Juara Dunia WPBF Hero Tito Meninggal, Jagat Twitter Ramai Ucapan Belasungkawa
Terakhir adalah duel versus James yang mengakibatkan Hero KO dan koma.
Satu pertandingan yang tidak tercatat adalah pada Januari 2022. Tidak ada catatan yang menjelaskan pertarungan Hero pada Januari tersebut, namun promotor Armin Tan mengatakan bahwa petinju tersebut bertanding di Malang pada Januari 2022.
Secara total dalam karier profesionalnya, Hero Tito sudah bertanding sebanyak 47 kali, itu berdasarkan catatan resmi di Boxrec. Di luar itu, bisa saja lebih banyak.
Dari 47 pertandingan, Hero Tito menang 29 kali dengan 11 kemenangan KO. Dia kalah 16 kali dan dua duel berakhir sama kuat.