Juru Bicara Kremlin Sebut Tidak Miliki Data Kerugian Rusia dalam Operasi Militer di Ukraina
JAKARTA - Sekretaris Pers Kepresidenan Rusia Dmitry Peskov mengatakan pada Hari Selasa, dia tidak memiliki data tentang kerugian Rusia selama operasi militer khusus di Ukraina.
Pihak Ukraina mengatakan Rusia menderita kerugian ribuan personel, puluhan pesawat dan ratusan tank Rusia dalam invasi yang dilakukan sejak minggu lalu, kendati belum dapat dikonfirmasi.
"Kami tidak memiliki informasi seperti itu. Saya tidak memiliki data seperti itu dan tidak dapat membagikannya kepada Anda," katanya kepada wartawan, seraya menambahkan bahwa informasi tentang kerugian Rusia akan tersedia setelah operasi selesai, dikutip dari TASS 2 Maret.
Ketika ditanya apakah kerugian Rusia dalam operasi itu dilaporkan kepada Presiden Vladimir Putin, dia berkata, "Presiden Rusia menerima informasi lengkap tentang operasi itu, informasi lengkap dilaporkan."
Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov mengatakan pada Hari Minggu, pihak Rusia mengalami kerugian selama operasi tersebut.
"Tentara Rusia menunjukkan keberanian dan kepahlawanan selama operasi militer khusus. Tapi, sayangnya, ada yang tewas dan terluka di antara mereka," ungkapnya, seraya menambahkan kerugian Rusia jauh lebih sedikit daripada 'kerugian di antara pasukan Ukraina' dan nasionalis.
Baca juga:
- Evakuasi WNI dari Ukraina: Antrean Panjang di Perbatasan, Puluhan Jam dalam Kendaraan hingga Perubahan Jalur
- Invasi Rusia ke Ukraina: 99 WNI Berhasil Dievakuasi, 24 Memilih Bertahan dan 13 Tertahan Pertempuran Darat
- Menlu Ukraina Sebut AS Janjikan Lebih Banyak Bantuan untuk Hadapi Rusia
- Sebut Rusia Coba Timbulkan Kehancuran Besar, Dubes Ukraina: Mereka Menggunakan Bom Vakum
Terpisah, staf umum Ukraina mengatakan kerugian Rusia termasuk 5.710 personel, 29 pesawat yang hancur dan rusak dan 198 tank, semua angka yang tidak dapat diverifikasi, melansir Reuters 2 Maret. Rusia tidak memberikan laporan lengkap tentang kerugian medan perangnya.
Mengklarifikasi perkembangan yang sedang berlangsung, Kementerian Pertahanan Rusia meyakinkan bahwa pasukan Rusia tidak menargetkan kota-kota Ukraina, tetapi terbatas pada operasi penyerangan dan melumpuhkan infrastruktur militer Ukraina. Tidak ada ancaman apapun terhadap penduduk sipil.