Korsel Pasang Target Vaksin untuk 60 Persen Warganya

JAKARTA - Korea Selatan (Korsel) berencana memasok vaksin COVID-19 untuk 60 persen warganya. Persentase itu setara dengan 30 juta orang.

Selasa, 15 September, empunya kebijakan mengumumkan siap mengucurkan dana hingga 146 juta dolar AS atau setara Rp2 triliun untuk mendapatkan vaksin potensial.

Melansir Reuters, pembelian vaksin untuk 60 persen rakyat Korsel adalah cara untuk mengantisipasi ketersediaan barang. Akan tetapi, pemerintah belum berani melakukan pembelian untuk seratus persen populasi Korsel.

Di lain sisi, Korsel masih menangkap ketidakpastian terkait keamanan dan kemanjuran dari vaksin-vaksin yang akan dipasok. Selain itu, Korsel tak ingin terlalu habis-habisan. Alokasi habis-habisan dalam pengembangan vaksin akan membatasi investasi Korsel ke depan.

Perdana menteri (PM) Korsel Chung Sye-kyun juga tampak selektif memilih perusahaan pembuat vaksin. Namun, Chung meyakinkan hal itu semata-mata untuk mengamankan pasokan vaksin dan akan membeli lebih banyak seiring perkembangan yang terjadi ke depan.

Pada bulan Agustus lalu, Korsel telah mengatakan akan bergabung dengan dengan negara lain lewat skema pembiayaan COVAX. Skema ini dirancang oleh WHO untuk menjamin akses yang cepat dan merata secara global terhadap vaksin COVID-19.

Rencananya, Korsel akan membeli 20 juta dosis vaksin dari skema COVAX yang cukup untuk sepuluh juta orang. Sisanya, empunya pemerintahan akan mencari perusahaan swasta pembuat vaksin potensial yang sesuai untuk menyediakan 40 juta dosis vaksin.

Sebelumnya, telah tercatat SK Bioscience milik Korsel telah setuju untuk memproduksi vaksin milik AztraZeneca pada Juli lalu. Mereka juga telah melakukan kerja sama dengan pengembang obat AS, Novavax Inc pada bulan lalu untuk memproduksi komponen vaksin COVID-19.