Nyaris Gulung Tikar Dihantam COVID-19, UMKM Cokelat Salatiga Kembali Jaya Berkat Lapak Ganjar

JAKARTA - Ada cerita menarik dari Emma Wilyama, seorang pembuat cokelat asal Jalan Kunti RT 3 RW 6 Kecamatan Sidomukti, Salatiga. Usaha yang dirintisnya sejak 2010 nyaris gulung tikar akibat pandemi. Namun berubah total berkat Lapak Ganjar.

Awalnya, Emma mencoba membuka usaha pembuatan cokelat, yang sudah dikembangkan secara turun-temurun di keluarganya. Kian hari, usaha cokelatnya itu berjalan sukses.

Namun, tanpa disangka pada 2019 COVID-19 melanda, dan mengakibatkan usahanya itu lesu, bahkan nyaris gulung tikar. Tiga dari lima orang karyawannya pun terpaksa dirumahkan.

“Awalnya karena keluarga memang punya usaha pembuatan cokelat, dan saya akhirnya buka sendiri sejak tahun 2010,” ujar Emma, Sabtu (26/2/2022).

Dalam berproduksi, Emma mencoba terus berinovasi, terutama menciptakan berbagai rasa dan bentuk. Selain di sejumlah kios oleh-oleh, produknya @kirayda_coklat juga dijual secara online.

“Sebenarnya usaha ini sudah berkembang, tapi penjualan menurun akibat pandemi. Sampai tiga karyawan kita off-kan,” ungkapnya.

Namun, di tengah situasi sulit itu, Emma masih berproduksi kecil-kecilan. Hingga produk cokelatnya dipromosikan lewat Lapak Ganjar, ajang promosi online yang diinisiasi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

“Setelah ikut Lapak Ganjar, penjualannya naik, permintaan naik,” tuturnya.

Kenaikan permintaan itu membuat Emma kembali merekrut dua karyawannya yang sempat dirumahkan, untuk kembali bekerja.

“Yang off tiga orang. Yang dua kita rekrut lagi, dan yang satu sudah buka usaha sendiri,” ucapnya.

Menurutnya, Lapak Ganjar menjadi ruang promosi bagi UMKM, dan peluang untuk berkembang. Emma menyampaikan terima kasih kepada Ganjar, karena di tengah kesibukannya sebagai gubernur masih mau mengurusi UMKM kecil.

Lapak Ganjar memberi kesempatan kepada para pelaku UMKM untuk mempromosikan produknya melalui Instagram Story Ganjar Pranowo. Story yang terpilih akan dibagikan ulang oleh akun @ganjar_pranowo.

Hal ini sudah berlangsung sejak Juli 2020. Total sudah lebih dari 3 ribu UMKM yang ikut serta dengan beragam bidang. Mulai dari peternak telur, jasa sablon, produk madu, dan masih banyak lagi.