Microsoft Gagal Caplok Bisnis TikTok di AS
JAKARTA - Microsoft gagal mengakuisisi operasi TikTok di Amerika Serikat (AS). Pasalnya ByteDance sebagai pemilik aplikasi video singkat TikTok menolak pernawaran dari raksasa teknologi tersebut.
"ByteDance memberi tahu kami hari ini bahwa mereka tidak akan menjual operasi TikTok AS ke Microsoft," kata Microsoft dalam sebuah pernyataan resmi, seperti dikutip The Verge, Senin, 14 September.
Microsoft pun tidak merinci perubahan apa yang mereka diusulkannya. Namun pengumuman Microsoft ini datang setelah laporan media China yang mengatakan jika ByteDance tidak mau menjual algoritma kepada pembeli AS.
"Kami yakin proposal kami akan baik untuk pengguna TikTok, sekaligus melindungi kepentingan keamanan nasional. Untuk melakukan ini, kami akan membuat perubahan signifikan untuk memastikan layanan memenuhi standar tertinggi untuk keamanan, privasi, keamanan online dan memerangi disinformasi, dan kami menjelaskan prinsip-prinsip ini dalam pernyataan bulan Agustus kami. Kami berharap dapat melihat bagaimana layanan berkembang di area penting," Microsoft menambahkan.
Baca juga:
Bulan lalu, Microsoft mengonfirmasi telah mendapatkan kesepakatan untuk membeli operasi TikTok di AS, Australia, Kanada dan Selandia Baru. Microsoft juga berencana untuk membeli operasi global TikTok, di mana pembicaraan mengenai hal ini kabarnya berada pada tahap "awal."
Pengumuman Microsoft ini diungkap beberapa hari sebelum tenggat waktu 15 September yang ditetapkan oleh Presiden Trump. Dengan tersingkirnya Microsoft, maka akan membuka pintu bagi Oracle yang menjadi satu-satunya pembeli potensial dari AS.
ByteDance sendiri telah membuka pembicaraan serius untuk menjual bisnis TikTok di AS kepada pembeli potensial, selain Microsoft dan Oracle. Terlebih sejak presiden AS Donald Trump mengancam untuk memblokir layanan tersebut jika tidak dijual kepada perusahaan AS.